Strategi Khofifah Bikin Warganya Ogah Berobat ke Luar Negeri

Khofifah di acara peluncuran program RSUD dr Soetomo.
Sumber :
  • Humas Pemprov Jatim

Jatim – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan enam program inovasi strategis RSUD dr Soetomo untuk tahun 2023 di Ruang Pertemuan Gedung Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Rabu, 4 Januari 2022. Dengan program itu, diharapkan warga Jatim ogah berobat ke luar negeri.

Perolehan Suara Khofifah-Emil Tembus 60,1 Persen Versi Quick Count ARCI

Didampingi Direktur RSUD dr Soetomo, Joni Wahyuhadi, dan Kadinkes Jatim Erwin Ashta Triyono, Khofifah meluncurkan Soetomo Vendor Management System (Soetomo Vemes), Information Technology (IT) Mandiri, Soetomo Revenue Center, serta Bangun Serah Guna Hostel. 

Tidak hanya itu, Khofifah juga menandatangani prasasti Neuro Intensive Care Unit (Neu ICU) dan Soetomo Training Center yang diperuntukkan untuk mengembangkan skill dan expertise klinis maupun manajemen dari seluruh staf dr. Soetomo. 

Sebelum Nyoblos, Khofifah Ziarah ke Makam Orang Tua dan Suaminya

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengatakan bahwa peluncuran layanan unggulan RSUD dr Soetomo hari ini adalah upaya membangun top of mind masyarakat bahwa berobat dengan layanan yang baik dan advance cukup di Jawa Timur. 

Pasalnya, Jatim melalui RSUD Dr Soetomo ingin menangkap pasar dengan menggaet masyarakat yang masih gemar berobat ke luar negeri dan mensubsitusinya dengan berobat di dalam negeri saja. 

Melihat Kembali Sejumlah Hasil Survei Pilgub Jatim Jelang Pencoblosan

Berdasarkan data dihimpun, setidaknya rata-rata per  tahun  Rp164 trilliun uang masyarakat Indonesia digunakan untuk berobat ke luar negeri. 

"Maka kami hari ini dengan meluncurkan enam program inovasi strategis RSUD Dr Soetomo untuk membangun top of mind masyarakat agar berobat dengan pelayanan terbaik dan advance cukup di Jawa Timur saja, di RSUD Dr Soetomo saja," ujar Khofifah. 

"Tadi saya minta Kepala Dinkes Jatim untuk menghitung kalau khusus warga Jatim yang biasa berobat keluar negeri berapa. Itu yang harus menjadi target dari Soetomo setelah melaunching Revenue Center," imbuhnya.

Menurut Ketum PP Muslimat NU itu, RSUD Dr Soetomo telah memiliki banyak sekali kualitas layanan yang memiliki keunggulan  kompetitif dan komparatif  yang harus disampaikan kepada publik.

"Inilah pentingnya membangun top of mind masyarakat. Agar mereka percaya dan merasa mendapatkan pelayanan terbaik," tambah Khofifah. 

Lebih lanjut mantan Menteri Sosial RI itu memaparkan bahwa Indonesia menjadi kontributor terbesar pada sektor medical tourist.  Pasalnya, jumlah pasien yang mencari pengobatan di luar negeri pada 2015 mencapai 600.000 orang, hampir mencapai dua kali lipat dari data pada 2006.

"Tujuan utama mereka untuk Asia Tenggara adalah Malaysia dan Singapore . Padahal kita tahu kalau dr. Soetomo punya banyak pelayanan dengan standar internasional seperti saraf dan jantung," jelasnya.