Marak Terjadi Perselingkuhan, Begini Dampak Negatif Bagi Kesehatan

Ilustrasi stres akibat perselingkuhan
Sumber :
  • Unsplash/Nik Shullahin

Jatim – Semakin ke sini, zaman semakin berantakan. Perselingkuhan merajalela, bahkan baru-baru ini terjadi perselingkuhan terjadi antara suami dan ibu mertuanya. 

Kawan Lama Solution Expo 2025 Ingin Jawab Kebutuhan Industri Manufaktur

Selingkuh adalah perilaku pengkhianatan yang dilakukan oleh salah satu pasangan kepada pasangan lainnya terkait janji kesetiaan. Semisal satu pasangan mempunyai hubungan asmara dengan lelaki atau perempuan lain. 

Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya perselingkuhan. Menurut penelitian mengkonfirmasi jika perselingkuhan bersinggungan dengan faktor gen. Hubungan genetik berperan mempengaruhi seorang lelaki atau perempuan melakukan perselingkuhan.

Tampil Percaya Diri, M. Zidane Raih Gelar Juara di Trial Game Dirt 2025 Seri Kedua Sidoarjo

Perselingkuhan juga bisa jadi dipengaruhi oleh faktor ekonomi, lingkungan psikis hingga pergaulan yang tidak benar sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

Menurut survei yang dilakukan oleh American Association for Marriage and Family Therapy, sebanyak 15% wanita dan 25% pria yang telah menikah dilaporkan pernah berselingkuh.

Dipicu Masalah Ini Suami Nekad Hancurkan Mobil Istri Secara Brutal

Temuan tersebut menunjukkan bahwa perselingkuhan tidak hanya terjadi pada pasangan yang belum menikah. Tetapi bagaimanapun, perselingkuhan tidak dapat dibenarkan.

Perlu diketahui jika perselingkuhan dapat mempengaruhi terhadap kesehatan. Berikut, Viva Jatim rangkum empat dampak yang perlu diketahui sehingga perselingkuhan harus dihindari.

1. Stres

Korban perselingkuhan dapat menyalahkan diri sendiri dan menjadi tidak percaya diri, bahkan hal ini dibuktikan melalui sebuah penelitian.    

Ada sebuah studi penelitian dari Universitas Nevada Amerika Serikat, dimana 232 mahasiswa yang diselingkuhi selama tiga bulan belakangan memiliki hubungan rata-rata 1,76 tahun.

Studi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku dan kesehatan mental akibat perselingkuhan.   Dari penelitian itu, disimpulkan bahwa dampak negatifnya yakni menyalahkan pasangan bahkan diri sendiri. Sementara efek tidak langsungnya adalah perilaku yang dapat membahayakan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, dan stres.

2. Penyakit Menular Seksual 

Bahaya lain selingkuh yang disertai dengan hubungan seksual dapat meningkatkan risiko penyakit kelamin atau infeksi menular seksual, baik pada pelaku atau korban perselingkuhan.   

Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa orang yang suka berselingkuh beresiko tinggi terkena penyakit menular seksual dan dapat menularkannya kepada pasangan.

3. Gangguan Tidur 

Survei dari American Psycological Association pada tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak 40% orang yang sakit hati dan merasa stres akibat perselingkuhan cenderung mengalami gangguan tidur.   

Gangguan ini bisa berupa sulit untuk relaks ketika malam hari, kesulitan tidur, hingga sering bermimpi buruk. Sehingga nantinya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

4. Serangan Jantung

Tekanan psikologis yang berat akibat perselingkuhan bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jatung, gangguan irama jatung, lemah jantung (kardiomiopati), hingga kematian mendadak.   

Risiko tersebut lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat penyakit jatung. Namun, banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya memiliki penyakit jantung hingga mengalami stres mendadak.    

Dalam beberapa penelitian, ditemukan laki-laki yang berselingkuh lebih berisiko mengalami serangan jantung. Selain itu, sindrom patah hati yang dipicu stres juga bisa menyebabkan kondisi seseorang lemah jantung.   

Hal itu beberapa dampak negatif yang akan terjadi jika seseorang melakukan perselingkuhan atau menjadi korban perselingkuhan. Maka, periliku semacam ini harus dihindari.