Ahli Gizi Sebut Makanan Pendamping ASI Bisa Cegah Stunting
- Nur Faisal/Viva Jatim
Menu makanan pendamping ASI, katanya, harus lungkap, ada sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta vitamin dan mineral berupa zat besi, kalsium, zinc, vitamin C, vitamin A, dan folat.
Ia menambahkan, lemak pada MPASI berperan penting untuk menambah nilai kalori pada makanan. Lemak juga berperan dalam meningkatkan nafsu makan bayi dan proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, di dalam tubuh bayi.
Agar perkembangan bayi dapat tumbuh pesat sesuai dengan harapan maka salah satunya bisa dipastikan pemenuhan gizi melalui Makanan Pendamping ASI setelah ASI Eksklusif.
“Para orang tua sebaiknya harus mempelajari bagaimana memberikan MPASI, mengolah makanannya, dan bagaimana keberagaman itu bisa diberikan dengan pangan-pangan lokal yang sudah ada. Untuk anak yang berusia di bawah 2 tahun, pemberian lemak sebaiknya tidak dibatasi, baik jenis lemak jenuh, lemak tak jenuh, maupun lemak trans, ungkapnya.
Pemberian Makanan Pendamping ASI
Sementara perwakilan UNICEF Indonesia, dr. Karina Widowati, MPH., mengungkapkan, salah satu faktor terjadinya stunting karena asupan nutrisi yang kurang pada anak. Terkait dengan hal tersebut, ayah maupun ibu harus memiliki pemahaman yang sama dalam pemberian nutrisi melalui MPASI sesuai dengan kebutuhan untuk tumbuh kembang anak.
“Sebelum memberikan MPASI, orang tua harus mengetahui prinsip-prinsip pemberian MPASI. Salah satu prinsip utama, yaitu tetap memberikan ASI yang merupakan kebutuhan makronutrien, selain makanan pendamping dengan harapan bisa mendapatkan asupan mikronutrien. Prinsip selanjutnya adalah orang tua mengetahui tujuan awal pemberian MPASI," ungkapnya.