Harlah Ke-102, Rais Aam PBNU Ajak Teladani Perjuangan Pendiri dalam Berkhidmat
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Nahdlatul Ulama sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di dunia telah menapaki usia yang ke-102. Di momen ini pula, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar mengajak segenap pengurus NU untuk meneladani perjuangan para pendiri dalam berkhidmat.
Hal ini disampaikan Kiai Miftah dalam acara Kick Off Hari Lahir ke-102 NU yang diselenggarakan di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kota Surabaya, Kamis, 16 Januari 2025 kemarin.
Meneladani perjuangan para pendiri, kata Kiai Miftah sangat penting mengingat tantangan yang dihadapi saat ini cukup beragam dan pelik. Namun demikian, tantangan besar itu tidaklah sebanding dengan tantangan yang dihadapi para pendiri di masa lalu.
Karena itu, ia mengajak Nahdliyin untuk mengenang kembali betapa beratnya proses untuk melahirkan NU sebagai sebuah organisasi. Maka, kata Kiai Miftah, kegagalan dalam mengambil hikmah dari pendirian NU di masa dahulu, berpotensi mengurangi semangat berorganisasi saat ini.
“Tentu jika tidak ada sikap zuhud, jihad, niat, kesungguhan yang prima, amanah, maka saat ini kita tidak akan bisa merasakan kebesaran NU," katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya ini menjelaskan bahwa kemuliaan yang dimiliki NU saat ini tak bisa dilepaskan dari apa yang dilakukan para pendiri saat itu. Sehingga menurutnya, saat ini, para pengurus NU hanya tinggal menikmati dan melanjutkan perjuangan para pendiri.