Bikin Ngiler, Jajanan Tradisional Era 90-an Ini Masih Eksis di Mojokerto

Ragam jajanan di Mojokerto yang masih eksis
Sumber :
  • Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Pembuatannya lumayan sederhana, Novi membuat klanting dengan bahan tepung tapioka, ketan, terigu, serta sedikit garam. Keempat bahan tersebut dibuat adonan, lalu dibentuk panjang seukuran jari kelingking. Setelahnya, klanting direbus sampai matang. Penyajiannya dengan ditaburi parutan kelapa.

15 Ribu Porsi Makanan Disuguhkan Pemkab Kediri di Nglencer Ning Pendopo

“Merebusnya cukup mudah, kalau sudah matang pasting mengapung,” terangnya.

Berikutnya kue lupis. Jajan tradisional berbahan ketan ini sedikit kenyal, tapi lumer ketika dikunyah. Gurihnya ketan dan parutan kelapa kian maknyus dilumuri gula aren cair.

Indahnya Pesona Laut yang Tersimpan di Balik Bisingnya Kota Industri Gresik

Pembuatannya mirip dengan lontong. Ketan putih dibungkus daun pisang sobo atau pisang kepok setelah direndam satu malam. Setiap bungkus harus diisi penuh dengan ketan dan dipadatkan. Selanjutnya direbus sampai matang sekitar 12 jam.

“Saya menggunakan ekstrak pandan agar warnanya hijau,” pungkasnya. 

Mengenal Sejarah Ketupat yang Identik dengan Menu Khas Lebaran

Harga jajan pasar buatan Novi cukup terjangkau. Ia menyediakan kemasan ekonomis seharga Rp 7 ribu dan Rp 10 ribu. Kemasan Rp 10 ribu berupa tepak plastik kapasitas 650 ml.

Sedangkan paket tumpeng terdapat 3 macam harga. Yaitu Rp 325 ribu setara dengan 25 porsi tepak, Rp 180 ribu setara 10 porsi tepak, serta Rp 75 ribu setara 5 porsi tepak.

Halaman Selanjutnya
img_title