Asam Lambung Naik saat Puasa? Jangan Khawatir, Ini Solusinya

Asam Lambung
Sumber :
  • Sora Shimazaki/Pexel

Jatim – Tidak kurang dari satu Minggu, Bulan Suci Ramadan akan segera datang. Momentum tahunan yang amat dinanti-nanti. Namun, di tengah kebahagiaan menjalani puasa, ada salah satu penyakit yang sering dialami saat puasa yaitu naiknya asam lambung

Usai Puasa dan Lebaran, Waktunya Cobain Gaya Seks Baru!

Dilansir dari VIVA, bahwa hal ini bisa disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi saat berbuka atau sahur, apalagi, selama hampir satu hari, perut kita akan kosong.

Selain mengonsumsi obat yang bisa menurunkan asam lambung, berikut beberapa tips alami untuk mencegah asam lambung saat puasa:

Santapan Lebaran Bikin Naik Kolesterol? 6 Buah ini Bisa Bantu Netralkan Tubuhmu

Pilih makanan yang tepat saat berbuka: Hindari makanan pedas, berlemak, atau asam saat berbuka puasa karena makanan ini dapat meningkatkan produksi asam lambung. Sebaiknya pilih makanan yang ringan dan mudah dicerna seperti buah-buahan segar, sayuran, dan protein rendah lemak.

Hindari minuman yang dapat meningkatkan asam lambung: Beberapa minuman seperti kopi, teh, soda, dan minuman beralkohol dapat meningkatkan produksi asam lambung. Sebaiknya hindari minuman ini saat puasa dan pilih air putih atau jus buah segar.

Umat Islam akan Jalani 2 Kali Ramadan dalam Setahun, Kapan Itu?

Makan secara perlahan: Saat berbuka puasa, sebaiknya makan secara perlahan dan mengunyah makanan dengan baik untuk membantu pencernaan. Hindari makan terburu-buru atau terlalu banyak secara sekaligus.

Makanan dengan cepat dapat menyebabkan asam lambung naik karena proses pencernaan dimulai di mulut. Saat kita makan, makanan dicerna oleh enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar air liur di mulut. Enzim-enzim ini membantu memecah makanan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil sehingga dapat dicerna lebih mudah oleh lambung dan usus.

Jika kita makan terlalu cepat, makanan tidak dicerna dengan baik oleh air liur dan langsung masuk ke dalam lambung dalam bentuk besar. Hal ini membuat lambung bekerja lebih keras untuk mencerna makanan yang belum dicerna dengan baik.

Akibatnya, produksi asam lambung meningkat karena lambung perlu menghasilkan lebih banyak asam lambung untuk membantu mencerna makanan yang belum dicerna dengan baik.

Selain itu, makanan yang dikonsumsi dengan cepat juga dapat membuat kita menghirup udara lebih banyak. Udara yang terperangkap dalam perut dapat menyebabkan perut kembung dan juga meningkatkan risiko refluks asam lambung.

Oleh karena itu, sebaiknya kita mengunyah makanan dengan perlahan dan tidak terburu-buru saat makan agar air liur dapat mencerna makanan dengan baik dan membantu mengurangi produksi asam lambung.

Selain itu, mengunyah makanan dengan perlahan juga membantu memberi sinyal ke otak bahwa kita sudah kenyang, sehingga kita tidak makan terlalu banyak dan risiko asam lambung naik juga dapat dikurangi.

Hindari tidur setelah makan: Setelah makan, sebaiknya jangan langsung tidur atau berbaring dalam waktu yang singkat karena hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam lambung. Sebaiknya tetap duduk atau berdiri selama 2-3 jam setelah makan, beri waktu bagi tubuh untuk mencerna secara sempurna.

Kurangi stres: Stres dapat mempengaruhi produksi asam lambung dalam tubuh. Cobalah untuk mengurangi stres dengan meditasi, yoga, atau kegiatan lain yang dapat membantu relaksasi.

Konsultasikan dengan dokter: Jika kamu memiliki masalah asam lambung yang serius, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter dapat merekomendasikan obat atau perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi asam lambung.