Ahli Psikolog Ulas Cara Ampuh Atasi Ketergantungan Anak pada Gadget

Tips Mendidik Anak di Era Milenial
Sumber :
  • Istimewa

Jatim – Salah satu yang menjadi persoalan dalam pola asuh anak saat ini adalah gadget. Mereka yang sudah kecanduan atau demam gadget, sulit dilepaskan. Ragam permainan yang dapat diakses dengan mudah, membuat anak enggan berinteraksi di kehidupan nyata.

Ahli Parenting Ungkap Pola Asuh Anak agar Tak Jadi Korban atau Pelaku Bullying

Dari aspek pertumbuhan anak, tentu kondisi semacam ini tidaklah baik. Sebab mereka tidak aktif secara fisik. Parahnya lagi, bisa mengganggu kesehatan mata si kecil bilamana dibiarkan begitu saja.

Titik persoalannya bukan hanya ada pada kondisi kesehatannya. Lebih dari itu juga anak yang terlanjur candu dengan gadget, mereka sulit dipisahkan. Meminta anak untuk berhenti bermain gadget tidaklah mudah. Bahkan, tak sedikit yang ngambek dan menangis ketika diminta untuk berhenti bermain ponsel.

Bagaimana Cara Menasehati Anak Laki-laki agar Didengar?

Dilansir dari VIVA, Sabtu, 1 April 2023, berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan orangtua untuk mengatasi ketergantungan anak pada gadget. 

Ahli Psikolog Fanni Putri Diantina, M.Psi., mengatakan, pertama, orangtua harus menyediakan waktu bermain dengan anak-anak tanpa melibatkan gadget. Saat anak bermain, orangtua juga harus ikut bermain dengan anak dan menjauhkan gadget-nya.

Peran Penting Perempuan dalam Menjaga Kesehatan Jiwa Keluarga

"Yang kedua sebenarnya ketika anak terlalu engage sama gadget, ketika kita minta mereka untuk melepaskan gadget-nya dan mereka menangis, itu kita harus agak tega," ujar Fanni saat konferensi pers 'Peluncuran Kampanye Timezone: Jadi Lebih Fun' di Summarecon Mall Kelapa Gading 3, Jakarta, baru-baru ini.

"Jadi mereka nangis gapapa, tapi sebenarnya kita mengajarkan untuk disiplin. Dan sebenarnya ngobrol sih, ngobrol sama anak dan ngobrolnya juga yang fun," sambung dia. 

Cara lain menurut Fanni adalah dengan membawa anak ke area bermain bersama orangtua, sehingga ada quality time yang tercipta antara orangtua dan anak.

"Selain itu juga sebenarnya komunikasi dengan orangtua. Misalnya selain handphone, ada lho hal lain yang lebih menyenangkan misalnya ngobrol sama ibu, main di outdoor dan lain sebagainya," kata dia. 

Lebih lanjut Fanni menjelaskan, sejak masih kecil, orangtua sudah harus mengajarkan kedisiplinan pada anak, termasuk disiplin saat bermain gadget. Bagaimana caranya? 

"Salah satunya ada time limit. Jadi, boleh main HP tapi misalnya cuma Sabtu dan Minggu atau satu hari hanya berapa jam. Dan kalau misalnya anak ini tantrum atau nangis, itu dibiarin aja. Karena dia akan belajar bahwa 'kalo misalnya aku nangis, tidak direspons sama ibu, aku tidak akan dapat HP aku, jadi sia-sia aku menangis'," jelasnya. 

"Itu sebenarnya yang ingin dibentuk, sehingga nanti dia bisa belajar bahwa 'ya udah aku gak usah nangis, aku nurut aja sama ibu'. Dan sebenarnya dari usia yang sangat dini, sudah bisa diajak berkomunikasi seperti itu," imbuh Fanni Putri Diantina.