4 Pilar Penyangga Kesejahteraan Warga Keputih Surabaya
- Ibnu Abbas/Viva Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Warga Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya kini merasakan manfaat dengan adanya program 4 Pilar Penyangga Kesejahteraan. Program tersebut diinisiasi Kampung Berseri Astra (KBA) sejak 2013 silam dan hingga kini masih terus berjalan.
Empat pilar penyangga kesejahteraan itu meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan dan Ekonomi. Warga sekitar pun turut terlibat aktif dalam menjalankan program yang dinilai berdampak positif bagi kelangsungan hidup mereka.
Koordinator Kampung Berseri Astra (KBA) Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya, Sutikto mengatakan, bahwa sejauh ini program yang telah berjalan kurang lebih 10 tahun itu masih aktif dan mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat.
"Alhamdulillah ya, sejak didirikan bersama Astra 2013 lalu, hingga kini masih aktif program empat pilar itu," ujarnya saat dikonfirmasi Viva Jatim, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Di bidang pendidikan, Tikto menjelaskan, pihaknya bersama puluhan tim KBA Keputih Sukolilo menjalankan program edukasi bagi kalangan anak-anak dan pemuda di daerah tersebut. Salah satunya menyediakan rumah belajar, fasilitas komputer hingga taman bermain edukatif.
"Biasanya kan, anak-anak yang ditinggal kerja oleh orangtuanya itu, mainnya sama kakek atau nenek. Nah kita fasilitasi taman bermain edukatif bagi mereka. Agar lebih maksimal, kami kerjasamakan juga dengan pihak kelurahan," tambahnya.
Setiap harinya, kata Tikto, selalu ada saja yang memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan itu dengan baik. Sehingga masyarakat sedikit terbantu dan menambah kegiatan pembelajaran di luar sekolah.
Kemudian di bidang lingkungan, Tikto menjelaskan, pihaknya memberikan atensi terhadap pengelolaan sampah. Sebagai daerah yang tergolong metropolis, Tikto menilai, pengelolaan sampah yang baik menjadi hal mendasar yang amat penting.
"Kami libatkan masyarakat juga dalam hal pengelolaan sampah. Jadi kami siapkan bak sampah, kemudian kita pilah pilih sampah yang bernilai ekonomis. Kita kepul lalu kita jual kepada pengepul berikutnya. Terus seperti itu," jelasnya.
Selain pengelolaan sampah, lanjut Tikto, mereka juga mengembangkan dan memasifkan penghijauan di lingkungan dan pekarangan masing-masing warga. Apalagi, menurutnya, penghijauan sangat perlu dilakukan, utamanya di Surabaya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia.
"Hampir semua rumah warga ini ada tanaman dan tumbuh-tumbuhannya. Kami upayakan penghijauan ini terus masif dilakukan oleh masyarakat," terangnya.
Di bidang ekonomi, pihaknya menggerakkan produksi pupuk kompos. Bidang usaha yang satu ini sejalan dengan pilar lingkungan. Karena itu, pupuk kompos diproduksi untuk digunakan penghijauan. Selain bernilai ekonomis, juga mendukung upaya penghijauan yang tengah dilakukan bersama warga setempat.
"Jadi pupuk kompos ini kita buat sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar sendiri," ungkapnya.
Mereka para tim KBA Keputih Sukolilo, kata Tikto juga aktif memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM di daerah tersebut. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing yang tinggi. Dengan demikian, juga bisa meningkatkan pendapatan dari usaha yang digeluti.
Kemudian di bidang kesehatan. Pilar yang keempat ini juga menjadi hal penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Tikto menyebut, bahwa pihaknya bersama tim secara intens memberikan layanan kesehatan kepada warga setempat. Hingga saat ini, daerahnya terbebas dari masalah stunting.
"Kami setiap Minggu memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. Kerjasama dengan Puskesmas setempat. Selain itu juga rutin menggelar Posyandu kepada ibu-ibu rumah tangga. Hingga saat ini, kami terbebas dari stunting," ungkapnya.
Guna memasifkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pihaknya juga melibatkan Kader Surabaya Hebat (KSH). Keterlibatan KSH dalam bidang kesehatan ini, menurut Tikto, guna memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat.
"Ini juga rutin kita lakukan. Kami berharap masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, bisa mendapatkan penanganan dini dari kami," tandasnya.