Transformasi Digital bagi Pedagang Kecil Bak Abnormal

Tangkapan layar web e-commerce pedagang sayur.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Pria yang hobi futsal tersebut mengaku proses pembuatan hingga jadi, membutuhkan waktu selama 3 bulan, karena harus melakukan step by step. Bulan pertama, Nova akan menganalisis kebutuhan pasar yang diinginkan customer.

Pedagang di Pasar Pojok Ngawi Didatangi Mas Ony, Curhat Soal Modal Usaha

Karena dalam aplikasi tersebut banyak barang, fitur, sekaligus kebutuhan tambahan yang membikin lebih menarik. Dirinya menjelaskan proses selanjutnya juga disiapkan roadmapnya. Pasca aplikasi itu launching, seperti ada voucher, hingga dibuat sistem yang diinginkan.

"Satu bulan pertama kita analisis, bulan kedua kita baru bikin aplikasinya, bulan ketiga kita tester dari sisi pengguna," urainya.

Jatim Fest 2024 Beri Ruang UMKM Pasarkan Produknya

Ditanya perihal harapan dari pemerintah, Nova lebih ke bisa mengedukasi dan meliterasi masyarakat. Karena memang di masyarakat masih bisa dibilang, kebanyakan belum faham benar tentang produk digital.

Tidak hanya itu, kira dari pemerintah lebih terstruktur dan diberikan program-program yang memang sekiranya membantu UMKM UMKM yang ada di Indonesia. Supaya pedagang lebih semangat lagi.

UMKM Rosela di Kediri Bisa Tembus Pasar Prancis lewat Bantuan Mas Dhito

"UMKM banyak tapi dari sisi masyarakatnya masih wegah. Mereka masih nyaman dengan kegiatan kegiatan di pasar dan lain-lain. Sebetulnya tidak apa-apa," tutup pemuda yang bekerja di salah satu koran harian di Kota Malang.

Web e-commerce yang telah dibuat adalah https://mlijokuindonesia.com dan satunya lagi https://sayurmalang.com/

Halaman Selanjutnya
img_title