Nikmatnya Sarapan Pagi Lontong Lodeh dan Mi Pak Ndut Surabaya

Lontong Lodeh dan Mi Pak Ndut di Surabaya
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Surabaya memang surganya kuliner. Makanya tak heran jika kota ini memiliki sederet tempat sarapan yang enak. Dari sekian banyak pilihan makanan, lontong mi dan lontong lodeh mungkin patut untuk dicoba.

Resep Tengkleng Kambing, Kuliner Khas Nusantara di Momen Idul Adha

Di Jalan Kertajaya, tepatnya sisi timur viaduk, Kecamatan Gubeng, Surabaya, terdapat warung jujugan warga yang hendak sarapan. Namanya warung Lontong Lodeh dan Lontong Mi Pak Ndut.

Sesuai dengan nama warung, tempat makanan berupa gerobak kaki lima ini hanya menyajikan dua menu. Lontong mi dan lontong lodeh.

Paduan Sempurna Rujak Bakso, Kuliner Unik saat Berlibur ke Sumenep

Sulis (39) si penjual mengatakan, usaha kuliner sederhananya itu berdiri sejak tahun 2006. Merupakan warisan dari ayahnya yang biasa dipanggil Pak Ndut.

"Pelanggan memanggilnya Pak Ndut, ya kita namai Pak Ndut," ujar Sulis kepada Viva Jatim, Jumat 27 Oktober 2023.

Soto Madura atau Bebek Sinjay, Mana Paling Disukai Hasto Kristiyanto?

Setiap hari, ia memulai usahanya pada pukul 06.00 WIB. Dan baru tutup setelah dagangannya habis terjual, maksimal pukul 11.00 WIB.

Saat hari libur, Sulis bilang warungnya tutup lebih awal karena di hari itu biasanya ramai pembeli.

"Kalau hari Minggu yang terjual lebih dari 100 porsi, kalau hari biasa ya paling banter 80-an porsi. Baik lontong mi maupun lontong balap," lanjutnya.

Bicara harga, setiap porsi lontong mi maupun lontong lodeh di tempatnya dijual seharga Rp 15 ribu. Belum termasuk tambahan lauk seperti kepala ayam, ceker ayam, telur rebus hingga ayam goreng.

Bila nambah lauk kepala ayam, ceker ayam atau telur, masing-masing dibanderol seharga Rp 17 ribu. Lalu untuk lauk dobel atau komplit, pembeli cukup membayar Rp 22 ribu. Bila ingin rasa pedas juga bisa di-request, "semua tergantung permintaan pembeli," katanya.

Saat Viva Jatim mencoba dua menu masakan di warung ini, lontong lodeh maupun lontong mi Pak Ndut memang memiliki cita rasa yang nikmat.

Lontong mi disajikan dengan topping mi goreng di atas tumpukan kecambah rebus yang dilengkapi dengan ote-ote atau bakwan sebagai lauk.

Sedangkan lontong lodeh memakai sayur nangka muda dengan kuah terasa sedikit manis. Bumbu khusus yang dipakai mengolah masakan ini mengakibatkan warna sayuran menjadi maron, hampir mirip sayur nangka pelengkap masakan gudeg asal Jogjakarta.

Kedua masakan itu makin nikmat saat ditambah taburan bawang goreng di atasnya. Dan yang tak ketinggalan, irisan lontong di balik sayur membuat porsi makanan terlihat jumbo.

"Itu yang membedakan, selain cita rasanya ya disini porsinya jumbo," aku Sulis.

Jika hari sudah menjelang siang, gerobak Lontong Mie dan Lontong Lodeh Pak Ndut bergeser 20 meter ke barat, merapat tepat di dinding timur Viaduk Jalan Kertajaya.

"Karena toko kan buka, jadi kita geser sedikit," tutup dia.