Sarasehan Vokasi SMK Nurul Islam Gresik Diharap Jadi Bekal Kompetensi Lulusan

SMK Nurul Islam persiapkan SDM industri kerja
Sumber :
  • Tofan Bram Kumara/ Viva Jatim

Gresik, VIVA Jatim– Guna menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri, SMK Nurul Islam Gresik menggelar kegiatan Sarasehan Vokasi di Gedung Sekolah setempat, Jumat, 2 Februari 2024.

Akibat Longsor, Siswa SD di Trenggalek Harus Ujian di Rumah Warga

Kegiatan ini diselenggarakan dalam  rangka membuka cakrawala pengetahuan terkait pendidikan dengan kebutuhan Dunia industri, Dunia Usaha dan  Dunia Kerja (DIDUKA).

Penyelarasan kurikulum sekolah kejuruan atau SMK dengan pihak DIDUKA menjadi kunci agar lulusan SMK dapat memiliki bekal kompetensi sesuai kebutuhan. 

Mengenal Ezekiel Shawn Wondo, Peraih Medali Emas dan Grand Award ISRC 2025

Sarasehan vokasi SMK Nurul Islam Gresik menghadirkan 3 narasumber yang kompeten, diantaranya Kepala Cabang Dinas pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Gresik, Kiswanto. 

Kemudian Perwakilan Apindo Gresik, Gunarto Wardono, dan Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Gresik, Mochammad Afandi. 

Dua Perusahaan Terlibat Sengketa Lahan, Pengadilan dan BPN Lakukan Pengukuran Ulang

Kepala Cabang Dinas pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Gresik, Kiswanto mengatakan pentingnya adaptasi dan adopsi di era kini. Mengaitkan dengan kebijakan bahwa perusahaan memiliki kewajiban menyerap tenaga kerja lokal, namun harus sesuai dengan klasifikasi kebutuhan.

"Potensi peserta didik harus bisa sesuai kebutuhan, yakni dengan mengupdate perkembangan dunia usaha. Apa yang dibutuhkan perusahaan bisa disesuaikan. Sehingga dunia usaha nggak terpaksa merekrut tenaga lokal," ungkapnya, Jumat, 2 Februari 2024.

Ia melanjutkan  jika kolaborasi yang apik dan kerjasama telah dibangun, bukan tidak mungkin SMK Nurul Islam menjadi pioner dan diunggulkan.

"Dunia pendidikan dan dunia kerja ini berhubungan. Jangan sepelekan masalah kecil seperti skill karena itu basic yang dibutuhkan dalam dunia industri," terang Kiswanto.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Gresik, Mochammad Afandi mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka di Gresik yakni 6,82 persen atau 48.091 penduduk. 

"Hal tersebut lantaran tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi gen Z saat ini lebih kompleks, mulai dari bonus demografi, revolusi industri 4.0, perubahan jenis pekerjaan dan skill yang dibutuhkan pasar kerja, hingga link and match," tuturnya.