Respons Santai Kaesang Ketum PSI soal Petisi Civitas Akademika untuk Jokowi

Ketum PSI Kaesang Pangarep saat memberikan keterangan pers berkaitan dengan pernyataan Ade Armando soal politik dinasti DIY
Sumber :
  • viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Kritikan berbentuk petisi untuk Presiden Joko Widodo dari Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII) dan lainnya direspons santai oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep.

Dibutuhkan Kebijakan Cukai yang Tepat untuk Cegah Peredaran Rokok Ilegal

Pria yang tak lain putra bungsu Presiden Jokowi itu menyebut bahwa era demokrasi seperti sekarang ini memberikan kebebasan untuk menyampaikan aspirasinya.

“Gak apa-apa, namanya juga ini kan dinamika. Biasa terjadi,” kata Kaesang, dikutip dari VIVA, Sabtu, 3 Februari 2024.

Sederet Kegiatan Presiden Jokowi Menjelang Lengser dari Jabatannya

Sebelumnya, Presiden Jokowi menanggapi adanya petisi yang dilakukan serentak oleh civitas akademika sejumlah kampus yang mengkritik Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. Jokowi menghormati aspirasi kritik dari masyarakat termasuk civitas akademika.

Bagi dia, petisi yang disampaikan civitas akademika merupakan hak demokrasi setiap orang.

Sederet Pesan Presiden Jokowi di HUT Ke-79 TNI

“Ya itu hak demokrasi setiap orang boleh berbicara berpendapat, silakan,” kata Jokowi di Jakarta pada Jumat, 2 Februari 2024.

Kritik dari Guru Besar UI dan UGM buat Jokowi

Salah satu petisi disampaikan civitas akademika di Universitas Gajah Mada (UGM) yang terdiri dari dosen, mahasiswa, guru besar dan alumni. Mereka prihatin dengan munculnya tindakan-tindakan menyimpang yang terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Mereka menyesalkan tindakan menyimpang tersebut terjadi di era Jokowi yang notabene alumni UGM. Lewat 'Petisi Bulaksumur' komunitas akademik UGM mendesak aparat penegak hukum dan pejabat negara, aktor politik hingga Presiden Jokowi kembali kepada koridor demokrasi dan mengedepankan nilai-nilai kerakyatan serta keadilan sosial.

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Prof Koentjoro yang membacakan petisi juga mendesak DPR dan MPR mengambil sikap dan langkah konkret menyikapi berbagai gejolak politik.

"Yang terjadi pada pesta demokrasi elektoral yang merupakan manifestasi demokrasi Pancasila untuk memastikan tegaknya kedaulatan rakyat berlangsung dengan baik, lebih berkualitas dan bermartabat," kata Prof Koentjoro membacakan petisi, Rabu, 31 Januari 2024.

Dewan Guru Besar (DGB) UI juga melontarkan pernyataan sikap untuk mengkritisi pemerintahan Jokowi melalui . petisi bernama Seruan Kebangsaan Kampus Perjuangan “Genderang UI Bertalu Kembali”.

Ketua DGB UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo menyampaikan pihaknya terpanggil untuk menabuh genderang setelah lima tahun terakhir, terutama jelang pencoblosan Pemilu 2024. Menurut dia, DGB UI ingin memulihkan demokrasi Indonesia.

“Negeri kami nampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kekuasaan. Nihil etika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa,” kata Prof Tuti, sapaan akrabnya, Jumat, 2 Februari 2024.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Guru Besar UI dan UGM Kritik Jokowi, Kaesang: Gak Apa-apa, Namanya Juga Dinamika