Pasutri Tenggelam Saat Bermain di Sungai Banyak Mojokerto Bersama 4 Keponakan

Ilustrasi tenggelam
Sumber :
  • Istimewa

Mojokerto, VIVA JatimPasangan suami istri (pasutri) tenggelam di sungai Sungai Banyak Dusun Watutumang, Desa Candiwatu,  Kecamatan Pacet, Mojokerto. Mereka tenggelam diduga karena terpeleset saat bermain bersama 4 keponakannya. 

Pemuda di Mojokerto Hanyut Tenggelam Saat Hendak Seberangi Sungai Brantas

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu,  10 Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB. Korban yakni Ari Budi Yuwono (53) dan Ririn Martiningsih (53) warga Lingkungan Pandereman Raya, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Adik kandung Ririn, Sukrisno Adi mengatakan, kakaknya biasa menghabiskan libur akhir pekan di rumah singgah Dusun Watu Tumang. Sang kakak juga biasa mengajak para keponakannya yang salah satunya putra Sukrisno. Rumah singgah ini terletak di tengah persawahan. Sekitar 20 meter di depannya terdapat aliran Sungai Banyak. 

Angin Kencang Terjang Mojokerto, Sejumlah Bangunan Rusak-Pohon Tumbang

Menurut Adi, kejadian bermula ketika keduanya bermain air di aliran sungai bersama 4 keponakannya yang masih dibawah umur. Di saat gerimis mulai mengguyur, pasutri tersebut mengajak para keponakannya bergegas naik ke daratan. Tiba-tiba saja arus besar di Sungai Banyak menerjang dari selatan ke utara.

"Saat itu, korban masih di sungai. Mba yu saya (Ririn) pegangan tangan suaminya. Suaminya pegangan batu. Kemudian pegangan suaminya ke batu terlepas. Terakhir mba yu pegangan batu sambil masih memegang tangan suaminya. Karena tidak kuat, akhirnya keduanya hanyut ke utara," katanyan kepada wartawan di lokasi. 

Pasangan Muda Wajib Kenali Faktor Dasar Pemicu Perceraian, tak hanya Konflik

Kejadian tersebut pun dilaporkan ke BPBD Kabupaten Mojokerto. Operasi pencarian pun digelar bersama para relawan. Warga nampak membantu dengan memantau di beberapa titik aliran Sungai Banyak. Pencarian salah satunya melibatkan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Kabupaten Mojokerto.

Ketua LPBI NU Kabupaten Mojokerto, Saiful Anam menuturkan, pihaknya membagi 15 personil menjadi 3 tim. Tim pertama menyusuri Sungai Banyak dari lokasi tenggelamnya korban menuju ke utara. Tim kedua memantau di jembatan, sedangkan tim ketiga mencari di titik-titik yang mungkin membuat tubuh korban tersangkut.

"Sampai saat ini korban belum ditemukan," katanya Anam.