Harga Beras di Kota Mojokerto Masih Mahal Jelang Ramadan, Lampaui HET dari Pemerintah
- Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah
Mojokerto, VIVA Jatim – Harga beras di Kota Mojokerto masih mahal. Harganya pun melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Berdasarkan pantauan VIVA Jatim pada, Jumat, 1 Maret 2024 harga di salah satu pedagang beras Pasar Tanjung Anyar, Taufik dibanderol Rp 13.000/Kg untuk beras medium dan beras premium dipatok Rp 16.500 - 7000/Kg.
Taufik mengatakan, 2 pekan sebelum pencoblosan Pilpres 2024 harga beras IR 64 medium sempat melambung di angka Rp 14.000/Kg. Menurutnya, harga beras yang tinggi itu dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara permintaan dengan ketersediaan, alias faktor supply-demand. Lalu, pasca pencoblosan mengalami penurunan menjadi Rp Rp 13.000/Kg.
“Beras medium IR 16 sebelum coblosan Pilpres Rp 14.000 (per kg), kalau sekarang sudah turun Rp 13.000(per kg). Turunnya setelah Pilpres sekitar tanggal 20 Februari,” kata Taufik kepada Viva Jatim di tokonya, Jumat, 1 Maret 2024.
Ia menyebut, turunnya harga beras medium seiring dengan mulai normalnya ketersediaan barang. Sebab, dirinya kini sudah bisa mendapatkan pasokan beras dari luar daerah.
“Sekarang surplus karena ada panen. Mulai panen beras lokal dari Balongpanggang dan jombang. Mulai minggu ini, saya sudah dikirim 2 kali, totalnya 7 ton beras lokal,” ungkapnya.
Meski turun dari beberapa hari sebelumnya, harga beras medium tersebut masih di atas HET yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7 Tahun 2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp10.900 per kg medium, sedangkan beras premium Rp13.900 per kg untuk zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.
