Wasapada! Dua Pasien di Bojonegoro Meninggal karena DBD

Proses fogging membunuh nyamuk dewasa
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Bojonegoro, VIVA JatimDinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro mencatat, kasus DBD di wilayah setempat mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Penambang Pasir yang Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro Ditemukan Tewas

Dari Januari hingga Maret 2024 ini saja, tercatat sudah ada 99 kasus DBD yang ditemukan. Sedangkan untuk tahun lalu hanya mencapai 83 kasus.

Selain mengalami peningkatan, kasus DBD tersebut juga mengakibatkan dua pasien meninggal dunia akibat gigitan nyamuk tersebut. Dua pasien itu meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Kasus DBD Melonjak, Forkopimda Mojokerto Fogging Serentak di 18 Kecamatan

Sub Kordinator Penyakit Menular, tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Bojonegoro Paiman mengatakan, kasus DBD yang terjadi di wilayah Bojonegoro banyak menyerang anak-anak di usai 5-15 tahun. Belum diketahui secara pasti mereka terkena gigitan nyamuk di sekolah atau tempat tinggal mereka masing-masing.

"Mengalami peningkatan bahkan Januari hingga Maret 2024 ini ada dua orang yang meninggal karena gigitan nyamuk tersebut," kata Paiman saat dihubungi, Minggu 24 Maret 2024.

Dihantam Ombak, Penambang Pasir di Bojonegoro Hilang Tenggelam

Paiman mengungkapkan, peningkatkan kasus DBD yang terjadi di Bojonegoro tersebut dikarenakan adanya cuaca ekstrem yang tidak menentu yang terjadi beberapa bulan terakhir. Kondisi ini mengakibatkan nyamuk berkembang biak dengan cepat.

Sementara untuk mengantisipasi meluasnya serangan nyamuk tersebut, Dinkes telah berkoordinasi dengan puskesmas agar proaktif dalam pembasmian nyamuk DBD termasuk melakukan fogging dan pemberantasan jentik nyamuk.

Halaman Selanjutnya
img_title