Anak-anak Bawean Dapat Trauma Healing Pasca Terdampak Gempa

Anak-anak korban gempa Bawean mendapat trauma healing.
Sumber :
  • Istimewa

"Berbagai upaya dapat dilakukan untuk membuat anak-anak korban gempa ini kembali bersemangat menjalani hari. Puskris bekerjasama dengan gerakan Mandalawangi Peduli turun ke lapangan dengan menggelar serangkaian kegiatan agar trauma pasca bencana dapat terobati," lanjutnya.

Jaga Perairan Laut Gresik, Polsek Kawasan Patroli Gabungan Harkamtibmas

Melalui Program Tenaga Cadangan Kesehatan Puskris bekerjasama dengan Mandalawangi Peduli tersebut, kegiatan dilangsungkan di enam desa Pulau Bawean yaitu Desa Kotakusuma dan Dekat Agung di Kecamatan Sangkapura, serta desa Kepuh Legundi, Ponggo, Klumpang Gubuk dan Grejeg di Kecamatan Tambak.

Adapun jumlah peserta di masing-masing titik kegiatan berkisar antara 80 sampai 130 anak. Ia menyebut, acara diawali dengan menyanyi bersama, berbagi cerita, mendongeng, berjoget, menggambar dan diakhiri dengan berdoa.

Skor 97 Persen, PT Smelting Raih Predikat Gold Sertifikasi Sistem Manajemen Pengamanan

Di kesempatan yang sama, Ketua Mandalawangi Peduli Rahmi Hidayati juga menyampaikan, dengan trauma healing maka diharapkan keceriaan pada anak-anak korban gempa Bawean bisa kembali terlihat.

"Semoga ke depannya mereka tidak takut lagi beraktivitas secara normal walaupun tidak bisa melupakan kekhawatiran berulangnya gempa yang membuat rumah-rumah rusak bahkan ambruk," harapnya.

Kampanye Simpatik, Satlantas Polres Gresik Bagikan Coklat ke Pengendara

Lebih lanjut disampaikan Rahmi, bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat Bawean termasuk anak-anak yang takut masuk ke dalam rumah. Mereka memilih tidur di teras dan halaman rumah beralas tikar dan bertudung terpal. Masuk ke rumah hanya untuk memasak dan mandi serta buang air.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh rasa cemas yang berlebihan apabila bencana tersebut terulang kembali.

Halaman Selanjutnya
img_title