3 Langkah Strategis Bank UMKM Jatim Hadapi Tantangan Bisnis Perbankan

Komisaris dan direksi Bank UMKM Jatim saat RUPSLB di Surabaya.
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Pemegang saham PT BPR (Bank UMKM) Jawa Timur menunjuk Irwan Eka Wijaya Arsyad sebagai Plt direktur utama dalam RPUSLB yang digelar di Surabaya pada Selasa, 23 April 2024. Dengan pergantian susunan pengurus itu, bank pelat merah itu menyiapkan 3 langkah strategis ke depan untuk menjawab tantangan bisnis perbankan yang kian kompleks. 

Jelang Pilkada, Adhy Karyono Minta Tokoh Lintas Agama Ajak Umat Jaga Persatuan Bangsa

Sebelumnya, per 1 April 2024, Dewan Komisaris Bank UMKM Jatim telah menonaktifkan Yudhi Wahyu Maharani dari jabatannya sebagai dirut bank tersebut. Hadir dalam RUPSLB, di antaranya, Kepala Biro Perekonomian Jatim Aftabuddin RZM dan jajaran Komisaris Bank UMKM Jatim. Adapun Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menyampaikan sambutan secara tertulis. 

“Insya Allah, PT Bank UMKM Jatim menjadi bank yang sehat, kuat, dan berkembang, mempunyai daya saing dan memberikan kontribusi positif terhadap Pemprov Jawa Timur dan pemerintah kabupaten/kota serta masyarakat Jawa Timur," kata Irwan.

Pemprov Jatim Raih Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud RI

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2023, Bank UMKM Jatim mampu meningkatkan modal perusahaan sebesar Rp420,632 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya. Aset perusahaan naik 7,62 persen menjadi Rp3,324 triliun dan menempatkan Bank UMKM Jatim sebagai kontributor sebesar 15 persen dari total aset industri BPR di Jatim.

Pencapaian ini diraih di tengah tantangan ekonomi 2023 yang diwarnai berbagai gejolak, seperti lonjakan harga minyak dunia, inflasi, perang yang berkepanjangan di sejumlah kawasan, dan ekonomi nasional menjelang pemilihan umum sehingga banyak investor bersikap wait and see.

Tiga Desa Wisata Jatim Borong Gelar di ADWI 2024

Sedangkan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank UMKM Jatim sepanjang 2023 mencapai Rp2,713 triliun, naik 11,26 persen dari tahun 2022 dan menyumbang 18 persen dari total dana pihak ketiga industri BPR di Jatim. Kredit yang diberikan (KYD) menorehkan kenaikan 10,34 persen menjadi Rp2,608 triliun, menempatkan Bank UMKM Jatim sebagai penyumbang 17 persen dari total penyaluran kredit industri BPR di Jatim.

Pertumbuhan Bank UMKM Jatim melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di tahun 2023 yang sebesar 4,69 persen. Ini mencerminkan kesiapan Bank UMKM Jatim dalam menyambut tahun 2024 dengan penuh optimisme, mengingat peluang terbuka bisnis di level regional Jatim. 

Komitmen peningkatan kinerja itu tetap dipatrikan Bank UMKM Jatim di tahun 2024. Itu diwujudkan dalam berbagai langkah strategis yang disiapkan dan dilakukan. Setidaknya ada tiga langkah strategis yang mesti dijalankan manajemen bank di tahun 2024. 

Pertama, transformasi digital. Di mana layanan Cash In Cash Out memungkinkan nasabah menerima dana dan transfer masuk dari bank lain melalui virtual account dan transfer keluar ke bank lain melalui teller dan ATM.

Kedua, menjalin kerja sama dengan pihak ketiga terkait dengan pengembangan aplikasi mobile phone berbasis komunitas, yaitu UMKM Go beserta aplikasi turunannya. Langkah strategis ketiga, kolaborasi masif, di mana manajemen Bank UMKM mesti bekerja sama dengan berbagai entitas komunitas. Di tahun 2024, Bank UMKM Jatim menargetkan penyaluran kredit tumbuh sebesar 8 persen, tabungan tumbuh di angka 7 persen lebih dan laba bisa naik di angka 6 persen. 

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim Joko Irianto meminta agar Bank UMKM Jatim harus mampu berkembang dan menghadapi tantangan lebih besar yang bakal dihadapinya dengan langkah sinergi dan kolaborasi yang kuat di tataran internal.  

"Apalagi belakangan ini banyak BPR dicabut izinnya karena kurangnya implementasi serta disharmoni komunikasi internal. Kami mengajak kembali jajaran manajemen Bank UMKM Jatim untuk merefleksikan diri dan mereview kembali apa yang sudah dilakukan selama ini. Dan mengimplementasikan prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran secara konsisten," katanya.