Kemenkumham Jatim Prioritaskan BHP Pelayanan Keperdataan Menuju Zona Bebas Korupsi

Desk Evaluasi pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Kanwil Kemenkumham Jatim
Sumber :
  • VIVA Jatim/Humas Kemenkumham Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur mendorong jajarannya untuk terus menjalankan amanah reformasi birokrasi. Pada 2024 ini, instansi yang dipimpin Heni Yuwono itu akan mempriotaskan peningkatan pelayanan keperdataan yang diampu oleh Balai Harta Peninggalan (BHP) Surabaya. 

Kemenkumham Jatim Raih Penghargaan dari Menteri Hukum

"Kami berharap BHP Surabaya menjadi pelopor pelayanan publik prima di bidang hukum keperdataan," kata Heni saat memberikan sambutan dalam evaluasi pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim, pada Selasa, 7 Mei 2024, kemarin.

Menurut Heni, dari lima BHP di Indonesia, masih belum ada yang punya program pelayanan publik yang menonjol. 

8 Narapidana Kasus Terorisme Dilimpahkan ke 3 Lapas di Jatim

Untuk itu, Heni berharap BHP Surabaya dengan berbagai inovasinya bisa menyita perhatian dari Tim Penilai Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dari Inspektorat Jenderal Kemenkumham.

"BHP Surabaya harus jadi BHP pertama yang bisa meraih predikat WBK di Indonesia, sehingga bisa jado role model bagi BHP lainnya," tegas Heni.

Dua Pimti Pratama Kemenkumham Jatim Promosi ke Unit Pusat Kementerian Hukum

Sebelumnya Heni menjelaskan bahwa pihaknya telah mengusulkan 20 satker yang melakukan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan delapan Unit Pelaksana Teknis menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). 

Namun, setelah dilakukan penilaian oleh Tim Penilai Unit Utama Pembina, jumlahnya malah  bertambah. Untuk usulan WBK, saat ini tinggal 18 satker. 

"Untuk WBBM, ternyata pimpinan di unit utama memberikan kepercayaan yang lebih banyak dari yang kami usulkan. Saat ini, ada 13 UPT (8 UPT Pemasyarakatan dan 5 UPT Keimigrasian) yang mendapatkan amanah dari Tim Penilai Unit Utama Pembina untuk maju ke tahapan selanjutnya," ujarnya.

Total ada 31 satker atau hampir separuh dari satker Kanwil Kemenkumham Jatim yang masih terus melaju dan ikut penilaian. Hal ini, lanjut Heni, menunjukkan kepercayaan dari pimpinan pusat kepada Kanwil Kemenkumham Jatim dan jajarannya sangat tinggi. 

"Para pimpinan tentunya berharap agar kepercayaan yang diberikan dapat kita tindaklanjuti dan pertanggungjawabkan dengan baik, yaitu dengan menunjukkan kinerja terbaik kita," tegasnya.

Heni berharap pada kegiatan desk evaluasi ini seluruh kepala UPT dan kelompok kerjanya dapat menyampaikan capaian-capaiannya dengan baik. 

"Fokus saja pada substansi pembangunan ZI. Hal-hal lain yang mendukung substansi, bila ada, boleh disampaikan. Namun, tidak menjadi kewajiban. Sehingga, pembangunan ZI di jajaran kita akan lebih berkualitas dan berdampak pada masyarakat," tegasnya.

Sementara itu, Auditor Ahli Madya Dwi Ari Wibowo mengatakan, pada tahun 2024 ini pihaknya akan fokus pada substansi pembangunan ZI. Termasuk mengukur dampak langsung kepada masyarakat luas.

"Kami harap ada komunikasi yang baik dengan satker, sehingga ketika nanti ada catatan-catatan, bisa langsung ditindaklanjuti," ujarnya.