Elektabilitas Gus Fawait Memuncak Kalahkan Petahana
- Viva Jatim/A Toriq A
Jember, VIVA Jatim – Bakal Calon Bupati Jember Muhammad Fawait puncaki hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. Gus Fawait mendapat elektabilitas tertinggi dengan 36,5 persen.
Ada beberapa nama di bawah Gus Fawait yang menguat di bursa Pilbub Jember. Posisi kedua ada petahana Hendy Siswanto 33,8 persen dan posisi ketiga Faida 19,3 persen. Ada 10 nama bakal calon Bupati Jember yang ditemukan Indikator Politik Indonesia, namun tujuh nama lainnya memiliki elektabilitas kurang dari tiga persen.
Setelah dilakukan pengerucutan tiga nama bakal calon bupati, antara Faida, Hendy Siswanto, dan Gus Fawait juga kembali terjadi persaingan sengit. Namun nama Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim masih unggul dari Hendy Siswanto.
"Gus Fawait masih tetap unggul di posisi pertama dengan elektabilitas 38,8 persen dengan ditempel ketat oleh Hendy Siswanto di posisi kedua dengan raihan elektabilitas 33,9 persen," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, Sabtu 18 Mei 2024.
"Ada pun tingkat elektabilitas mantan bupati Faida 21,6 persen. Responden TT/TJ sebesar 5,7 persen," katanya.
Sementara itu, saat dilakukan simulasi head to head antara Gus Fawait dengan Hendy Siswanto, kedua nama itu mengalami lonjakan signifikan. Eleketabilitas Gus Fawait 49,3 persen masih tetap unggul atas hendy Siswanto 42,9 persen.
"Pun dalam simulasi head to head antara Faida dan Muhammad Fawait. Elektabilitas Gus Fawit 57,2 persen dan elektabilitas Faida 30,2 persen," tuturnya.
Diketahui, survei tersebut dilakukan kepada warga Jember yang telah memiliki hak pilih pada pemilihan kepala daerah tahun 2024, yaitu mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas atau mereka yang telah menikah ketika survei dilakukan.
Dalam survei ini jumlah sampel 800 responden, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ±3,5 persen pada tinggkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kendali kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali kualitas ini tidak ditemukan kesalahan berarti.