Mengenal Two State Solution, Sikap Prabowo untuk Atasi Konflik Israel-Palestina
- Viva
Surabaya, VIVA Jatim – Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina belum menemukan titik terang. Bahkan perkembangan terakhir, pihak Israel kian brutal menggencarkan serangan, korban pun terus berjatuhan.
Kondisi miris ini membuat Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto terus menyuarakan pentingnya gencatan senjata dan two state solution guna mengatasi konflik dua negara tersebut. Lantas apa itu yang dimaksud dengan two state solution?
Dikutip dari VIVA, Selasa, 11 Juni 2024, two state solution ini disuarakan dengan tegas oleh Presiden RI terpilih itu saat acara Shangri-La Dialogue yang digelar oleh International Institute for Strategic Studies IISS di Singapura, Sabtu pekan lalu, 1 Juni 2024.
"Satu-satunya solusi nyata menuju perdamaian dan keamanan abadi bagi Israel dan Palestina adalah two-state solution,” ungkap Prabowo dikutip dari channel YouTube The International Institute for Strategic Studies.
Menurut Prabowo, two-state solution merupakan solusi yang tidak terlalu keras namun tetap tegas.
"Harus balance, ya. Tidak terlalu keras, tapi juga tegas, kan? Two-state solution," kata Prabowo di balik panggung IISS di Singapura dalam channel YouTube Najwa Shihab.
Two-state solution merupakan solusi yang menganjurkan pembentukan dua negara terpisah bagi dua kelompok masyarakat yang berbeda. Misalnya wilayah Israel bagi penduduk Yahudi dan wilayah Palestina bagi penduduk Palestina.
Israel dan Palestina telah terlibat konflik selama beberapa dekade terkait wilayah, keamanan, dan identitas nasional. Bagi pendukung two-state solution, solusi tersebut dianggap sebagai jalan keluar dalam mencapai kehidupan berdampingan yang damai antara Israel dan Palestina.
Two-state solution didukung oleh beberapa negara dan organisasi internasional, termasuk PBB dan Uni Eropa. Meskipun upaya untuk menerapkan two-state solution menghadapi berbagai tantangan selama bertahun-tahun, termasuk masalah terkait batas wilayah, pengaturan keamanan, status Yerusalem, pengungsi Palestina, dan pemukiman Israel di Tepi Barat.
Beberapa negara termasuk Suriah dan Iran menjadi negara yang menolak konsep two-state solution. Mereka memandang Israel sebagai entitas kolonial yang ilegal dan tidak sah, sehingga mereka meminta Israel harus dihapuskan dari wilayah Palestina dan wilayah historis Palestina harus menjadi bagian dari satu entitas Palestina yang merdeka.
Hal ini menunjukan bahwa Suriah dan Iran tidak setuju dengan pembentukan negara Israel yang berdampingan dengan negara Palestina secara terpisah. Mereka percaya bahwa hanya melalui perlawanan bersenjata dan tekanan internasional yang kuat, Israel akan mundur dan memberikan hak-hak penuh kepada rakyat Palestina.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Apa itu Two-State Solution? Solusi Prabowo untuk Konflik Israel-Palestina