Bayu Airlangga Berpotensi Menang di Pilwali Surabaya, Ini Syaratnya

Bayu Airlangga, Bacawali Surabaya
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Pengamat Politik Universitas Airlangga (Unair) Fahrul Muzaqqi menilai bahwa nama Bayu Airlangga belakangan santer diisukan maju di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2024. Hal itu menandakan bahwa kansnya cukup besar termasuk juga berpotensi menang.

Kata Pemerhati Anak soal Aspek Hukum Kasus Asusila Guru dan Siswa di Gorontalo

Diketahui, Bayu Airlangga telah mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon wali Kota (Bacawali) di dua partai, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). 

"Beberapa waktu terakhir ini nama Bayu Airlangga muncul dan cukup positif respons di masyarakat. Bayu memberi warna baru bagi masyarakat di Surabaya," kata Fahrul, dalam keterangan tertulis yang diterima Viva Jatim, Minggu, 16 Juni 2024.

Sukses Periode Pertama, Relawan P2K Optimis Menangkan Dhito-Dewi

Fahrul mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan Bayu jika memang ingin mengalahkan petahana Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024.

"Pertama pendekatan Bayu ke masyarakat harus jauh lebih masif lagi. Saya melihat dari berbagai kabar media bahwa Bayu tidak hanya spekulatif di Surabaya, tapi Bayu memang sudah turun dan bergerak. Namun saya kira intensitasnya harus diperkuat lagi," katanya.

Beredar Kabar FPI Tolak Kiai Marzuki Mustamar di Acara Maulid Nabi di Surabaya

"Bayu juga harus melakukan pendekatan kultural ke berbagai kelompok masyarakat, mulai Nahdliyin dan kelompok nasionalis. Karakter warga Surabaya ini masih kental kultural baik itu Nahdliyin dan nasionalis. Jadi itu perlu ditekankan lagi. Ini momentum bagus untuk Bayu asal yang bersangkutan mau memperbanyak pertemuan kultural di masyarakat," tambahnya.

Menurut Fahrul, Bayu sosok yang bisa dijual di masyarakat. Selain merupakan kader Golkar serta Ketua Projo Jatim, Bayu merupakan menantu dari Gubernur Jatim 2009-2019 Soekarwo, di mana masih banyak loyalis Pakde Karwo di Surabaya yang bisa dijadikan mesin politik kuat.

"Kans Bayu dalam hal elektabilitas figur cukup bagus dan menjual baik dalam konteks cawali atau seandainya opsinya dia sebagai cawawali. Jadi kansnya bagus, tinggal Bayu harus kerja keras lebih lagi turun ke bawah," jelasnya.

"Bayu juga harus bisa merepresentasikan dirinya sebagai pemimpin pro rakyat cilik seperti Pakde Karwo. Bayu juga sudah mengenyam pengalaman sebagai legislatif selama beberapa tahun di DPRD Jatim," tambahnya.

Fahrul menyebut faktor konstelasi politik nasional akan menguntungkan bagi Bayu jika Ketua Projo Jatim ini mendapat rekomendasi maju Pilwali Surabaya 2024 dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Di daerah besar itu ada kecenderungan minimnya penantang yang potensial. Jadi munculnya figur Bayu Airlangga melalui partai-partai di KIM nanti bisa menjadi harapan baru yang bisa menjadi opsi bagi masyarakat di samping petahana Eri Cahyadi," jelasnya.

"Hari ini, di kota besar seperti Surabaya akan mendapat momentum konstelasi pilpres yang akan terbawa di level pilkada. Bayu sebagai salah satu ketua elemen Projo yang turut memenangkan Prabowo-Gibran di Surabaya dan secara luas di Jatim harus bisa mengambil momentum ini," tambahnya.

Apalagi, kata Fahrul, masih banyak partai di Surabaya yang belum menentukan arah dukungan di Pilwali Surabaya 2024. Ini menjadi kans Bayu untuk bisa meyakinkan partai-partai memberi rekom ke dirinya.

"Seperti mendaftar di PSI ini sebuah hal bagus, mengingat tren positif yang saat ini dimiliki PSI di Surabaya. Kemudian di samping mendekati partai-partai KIM, Bayu juga harus bisa merangkul partai-partai lain seperti PKS yang punya basis militan di kota metropolitan, termasuk NasDem dan PPP," jelasnya.

"Momentum sudah ada, tinggal Bayu harus bekerja keras di bawah. Karena bukan pekerjaan mudah mengalahkan petahana di Surabaya," tandasnya.