Lawatan Kadin Jatim ke Arab Saudi Hasilkan Kerjasama Penempatan PMI

Ketua Kadin Jatim bersama Chamber of Commerce Makkah
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim – Lawatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke Arab Saudi membuahkan sejumlah kerjasama penting. Tak hanya kerjasama di bidang peningkatan kinerja sektor perdagangan, Kadin Jatim juga bekerjasama dalam penempatan Tenaga Migran Indonesia (TMI) professional. 

Aksi Donor Darah RSWH, 30 Kantong Darah Disumbangkan ke PMI Gresik

Wakil Ketua Umum Bidang Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan Nurul Indah Susanti yang juga menjabat sebagai Direktur Kadin Institut tersebut  mengatakan, bahwa selama ini tenaga migran Indonesia didominasi oleh sektor domestik. Padahal kebutuhan tenaga profesional di negeri kelahiran Nabi Muhammad SAW itu sangat besar. 

"Kebutuhannya sekarang mencapai 8 juta skill worker di sejumlah bidang. Diantaranya bidang pariwisata dan hospitality, bidang kesehatan serta bidang konstruksi," kata Nurul saat dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis, 1 Desember 2022. 

Pasokan PMI Minipis, Kapolres Mojokerto Perintahkan Personel Donor Darah

Upaya Kadin Jatim dalam membangun kerjasama penempatan PMI professional itu tentu tidak lepas dari keinginannya meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Sehingga kerjasama yang dilakukan dengan Pengusaha Penempatan Pekerja Migran Indonesia dan Agency di Arab Saudi itu lebih menekankan kepada peningkatan skill

"Saat ini di Saudi Arabia membutuh tenaga kerja pada sektor konstruksi, kesehatan dan pariwisata. Tentu sebelumnya, tenaga kerja ini akan dibekali dengan pelatihan sesuai kompetensinya, bahasa negara tujuan dan budaya serta sertifikat kompetensi dari BNSP melalui LSP. Nah, untuk pelatihan dan sertifikasi akan dilaksanakan oleh Kadin Institut, bekerjasama dengan sekitar 45 LSP," ungkapnya.

Halal Bihalal dengan ASN Pemprov Jatim, Pj Gubernur Adhy Ajak Kembali Semangat Bekerja

Nurul menegaskan, peningkatan skill pekerja migran Indonesia harus ditingkatkan seiring dengan akan dibukanya kembali pengiriman tenaga kerja ke negara tersebut. 

"Melalui Kerjasama ini, kami berharap pekerja migran Indonesia akan lebih banyak di tenaga profesional dibanding domestik," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title