Kisah Haru Jemaah Haji di Makkah, Minim Bekal tapi Selalu Ada Rezeki
- Viva.co.id
Di setiap langkahnya ada saja orang yang berbagi rezeki dan akhirnya dia bisa mengumpulkan untuk sebagian oleh-oleh dibawa ke Tanah Air.
"Kuncinya harus ikhlas, Insya Allah banyak yang berbagai. Jangan hitungan kita di Tanah Suci," kata Abu Bakar yang berprofesi sebagai penyadap karet di kampungnya.
Dia mengatakan mendaftar haji pada 2012 dan berangkat sendiri ke Tanah Suci. Dia mengumpulkan uang tidak tentu setiap hari. Kadang Rp5.000 atau bahkan lebih dari itu.
"Pada 2012 bayar daftar Rp25 juta, sisanya pelunasan ya ngumpulin dari bayar kerjaan yang hanya Rp20.00 sampai Rp50.000 per hari," katanya.
Abu Bakar mengatakan sangat terkesan dengan pelayanan petugas haji yang selalu sigap dalam melayani tamu Allah. Hal ini dia sangat rasakan mulai dari keberangkatan dari embarkasih.
Bahkan, kata dia, setiap perjalanan dari hotel ke Masjidil Haram selalu menyempatkan waktu berkomunikasi dengan petugas.
"Saya nilai 250 persen pelayanan petugas sangat bagus sekali. Pokoknya mantap," ujarnya dengan rasa sumringah.