NU Jatim Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung
- Istimewa
Jatim – Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdussalam Shohib mengecam aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ia juga mengingatkan agar terus waspada dengan ideologi keras yang dapat membahayakan nyawa manusia.
“Kami mengecam [aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar]. Dan juga prihatin dengan kejadian ini,” kata Gus Salam, sapaan lekatnya, kepada Viva Jatim, Rabu, 7 Desember 2022.
Masyaikh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang ini juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban yang terdampak aksi keji itu, Diketahui akibat aksi bom bunuh diri ini 3 orang polisi mengalami luka-luka. Sementara pelaku seketika tewas di tempat.
“Atas peristiwa ini kami menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban, khususnya pihak kepolisian. Semoga diberikan ketabahan dan kesabaran,” tambahnya.
Dalam sebuah unggahan video di akun twitter @yusuf_dumdum, memperlihatkan penampakan motor miliki pelaku diduga bom bunuh diri. Di bagian depan motor terdapat logo ISIS, sebuah organisasi terlarang. Serta tulisan ‘KUHP = HUKUM Syirik/Kafir. Perangi para Penegak Hukum Setan QS 9:29’.
Dari fakta itu, Gus Salam berharap, peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) lebih diperkuat lagi. Sehingga tidak kecolongan dengan aksi-aksi yang sangat membahayakan nyawa manusia. Untuk itu, ia mengusulkan agar BNPT juga melibatkan masyarakat dalam menanggulangi doktrin paham takfiri.
“Harus lebih dimaksimalkan peran BNPT ini. Juga harus lebih melibatkan masyarakat dalam penanggulangan paham-paham takfiri,” pintanya.
Menurut Gus Salam, aksi yang telah menodai nilai-nilai kemanusiaan ini karena lemahnya wawasan kebangsaan. Sehingga kelompok-kelompok takfiri atau yang mudah mengkafir-kafirkan, yang menentang kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih terus mengintai. Maka kewaspadaan perlu terus ditingkatkan di samping upaya-upaya penguatan ideology.
“Peristiwa ini mengingatkan kembali kepada kita akan pentingnya untuk terus waspada dengan ideologi-ideologi takfiri,” pungkasnya.
Diketahui, aksi bom bunuh diri itu bermula saat Polsek Astana Anyar, Bandung menggelar apel pagi. Tiba-tiba seorang pria masuk sembari menodongkan senjata tajam. Tak lama dari itu ledakan terjadi hingga pelaku tewas di tempat. Potongan anggota tubuh dan darah pelaku berceceran.
Akibat dari insiden ini, tiga orang polisi mengalami luka-luka. Kemudian bagian teras depan kantor Polsek Astana Anyar mengalami rusak parah. Hingga kini Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri terus melakukan penyelidikan terkait kepastian motif dari aksi bom bunuh diri tersebut.