Harlah NU, Gus Salam Sebut Pengurus Wajib Jaga Kewibawaan NU
- Viva
Kediri, VIVA Jatim – Presidium Penyelamat Organisasi (Presidium PO) dan Muktamar Luar Biasa NU (MLB NU) Koordinator Jawa Timur (Jatim) berinisiasi mengadakan acara diskusi publik dan bahtsul masail bertajuk 'Mencari Sosok Rois Aam dan Ketum PBNU yang Teduh, Kapabel, dan Berintegritas' di Kediri Jawa Timur, Sabtu kemarin.
Dalam diskusi itu hadir Ketua Presidium PO & MLBN KH Abdussalam Shohib alias Gus Salam. Selain itu, hadir Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT PBNU) 2015-2020, Prof. Muhammad Nasir, KH Saeful Rijal Ajib, Kudus Jawa Tengah; menggantikan KH As’ad Said Ali, Waketum PBNU 2010-2015.
Adapun Bahtsul Masail dengan narasumber atau mubahits KH. Lora Dimyati Muhammad, KH Achmad Rosikh Roghibi, dan KH Miftahul Falah serta Dr. KH Marzuki Mustamar selaku Mushohhih Bahtsul Masail.
Gus Salam mengatakan konstitusi NU menyediakan mekanisme organisasi bila mandataris Rais Aam dan Ketua Umum PBNU melakukan pelanggaran berat. Ia menuturkan dalam silaturahim dan diskusi itu terbangun kesadaran bersama bahwa kebanggaan terhadap jam’iyyah NU tak berseger sedikitpun.
Dia bangga dengan landasan teologis, filosofis dan sosiologis NU yang kokoh. Gus Salam menyebut ada kemuliaan Muassis dan Masyayikh NU atas keluhuran pribadi.
Begitu juga ada kebanggaan dengan ulama dan pesantren yang menopang Jam’iyyah NU.
"Forum silaturrohim menyadari bahwa marwah NU; kehormatan, harga diri dan nama baik NU tidak bergantung pada pengurusnya, dan sebaliknya, pengurus berkewajiban dan bertanggung jawab menjaga marwah NU demi ta’dhim," kata Gus Salam, dikutip pada Minggu, 26 Januari 2025.