Teka-teki Sosok Pendamping Junaedi di Pilwali Mojokerto Terjawab, Tapi Rekom Belum Turun

Junaedi Malik, calon wali kota Mojokerto di Pilkada 2024
Sumber :
  • Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah

Mojokerto, VIVA JatimJunaedi Malik memastikan bakal maju sebagai calon wali kota Mojokerto di Pilkada 2024. Akhirnya, sosok yang bakal mendampinginya terungkap. 

Izin Cuti Mas Ipin Turun, Bawaslu Trenggalek Wanti-wanti Tak Gunakan Fasilitas Negara

Ia telah memutuskan akan berduet dengan mantan Ketua KPU Kota Mojokerto periode 2007-2012, Chusnun Amin. Namun, DPP PKB belum mengeluarkan surat rekomendasi untuk pasangan ini. 

Junaedi menyebut surat rekomendasi dari DPP PKB untuk dirinya tengah berproses. 

Ini Solusi Konkret Luluk-Lukman Tuntaskan Kemiskinan di Jawa Timur

“Kita usahakan (rekomendasi) turun satu dua hari ini. Hari ini baru proses di Jakarta, karena baru kemarin baru memutuskan dengan Pak Chusnun,” kata Ketua DPC PKB Kota Mojokerto itu kepada wartawan di Kantor DPRD Kabupaten Mojokerto, Selasa, 27 Agustus 2024. 

Ia mengklaim DPP PKB telah merestui dirinya dan Amin. Terdapat sejumlah pertimbangan dirinya memilih Amin. Di antaranya, Amin dinilai memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kuat dan integritasnya bagus. 

Eri Cahyadi Optimis Menang Mutlak Lawan Kotak Kosong di Pilkada Surabaya

“Yang jelas pak Amin SDM-nya kuat, integritasnya bagus, pengalaman organisasi juga banyak dan ketokohannya juga baik. Yang terpenting niatnya sama dengan saya. Kita punya niat awal ibadah dan membenahi kota terkait dengan kebijakan-kebijakan,” ungkapnya. 

Dirinya optimistis rekomendasi akan diterima paling cepat hari ini atau selambat-lambatnya besok sehingga bisa mendaftar ke KPU pada hari terakhir pendaftaran, 29 Agustus 2024. 

"Yang jelas kita tinggal menunggu saja dari Jakarta," tandas Junaedi. 

Komitmen PKB untuk mengusung bacalon wali kota Mojokerto menguat menyusul putusan Mahkamah Konstitusi yang mengubah ambang batas syarat pencalonan kepala daerah pekan lalu.

PKB Kota Mojokerto memperoleh 12.645 suara atau 14,3 persen dari 87.816 total suara sah di Pemilu 2024 lalu. Jumlah itu lebih dari cukup untuk partai bisa mengajukan calon sendiri yakni minimal 10 persen suara.

Di sisi lain, kecuali PKB, 8 parpol di DPRD Kota Mojokerto telah melabuhkan rekomendasi kepada mantan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita untuk maju lagi. Petahana ini menggandeng Rektor Universitas Islam Majapahit Rachman Sidharta Arisandi sebagai calon wakil.

Kendati Ning Ita didukung partai koalisi gemuk, Juned mengaku tak gentar. Ia optimis mampu melawan meski hanya diusung partainya saja. 

“Tidak apa-apa namanya demokrasi ya. Kalau dia (Ning Ita) menyimpulkan partai (koalisi) gemuk, kita lebih gemuk karena koalisi dengan rakyat. PKB berkoalisi dengan rakyat,” ungkap Juned. 

Menurut dia, dengan adanya paslon lebih dari satu paslon yang maju di Pilwali Kota Mojokerto ini menunjukkan demokrasi yang baik. Ia menegaskan, masyarakat berhak memilih siapa sosok yang pantas menjadi wali kota dan wakil wali kota Mojokerto.

“Demokrasi kan masyarakat berhak memilih. Kita adu gagasan dan visi-misi , biar masyarakat yang menentukan pilihannya,” pungkas Juned.