Diduga Akibat Ledakan Gas Elpiji, Pekerja Pabrik di Mojokerto Tewas

Ilutrasi Garis Polisi
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim –Kejadian tragis menimpa Agus Mulyono (43), seorang pekerja pabrik beton PT Hidup Karya Abadi (HKA) di Desa Parengan, Jetis, Mojokerto. Ia dilaporkan tewas diduga terkena ledakan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg saat bekerja. 

Polisi Sita Aset Rp 2,5 Miliar dari TPPU Residivis Kasus Narkoba di Mojokerto, Ada Mobil hingga Moto

Tim Inafis dan jajaran Satreskrim Polres Mojokerto Kota telah terjun ke lokasi untuk memastikan penyebab kejadian. Jenazah korban kini telah dievakuasi ke RSUD RA Basoeni. 

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rudy Zaeni mengatakan, insiden kecelakaan kerja itu dilaporkan terjadi pada Senin, 9 September 2024 pukul 07.30 WIB. Menurut dia, korban merupakan petugas pemotong besi sekaligus bambu di pabrik pembuatan besi beton neser itu. 

Kebakaran Rumah di Mojokerto Tewaskan Seorang Kakek

"Saat kejadian korban sedang memotong tabung gas LPG 3 kg yang hendak dilebur. Tiba-tiba tabung gas tersebut meledak dan mengenai wajah korban," jelasnya kepada VIVA Jatim, Senin, 9 September 2024. 

Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan penyebab tabung elpiji meledak. Saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Polisi Tangkap Suami Asal Gresik yang Jual Istrinya untuk Threesome di Mojokerto

“Belum memeriksa saksi saksi. Informasi awal di lokasi, dia (korban) bagian pemotongan besi termasuk  bambu juga. Ada ledakan di tabung gas 3 kg itu mengenai dia wajahnya,” katanya.

Akibat dari ledakan tersebut, pria yang merupakan warga Desa Mojodowo, Kemlagi, Mojokerto itu menderita luka serius di kepala. Namun, Rudy belum bisa menyimpulkan penyebab luka yang diderita korban.

“Luka di kepala kena benturan (LPG). Tapi hasil visumnya belum keluar,” tandasnya.

Tim Inafis Polres Mojokerto Kota melalukan olah TKP di lokasi kejadian. Selain itu, Unit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto juga akan menggali keterangan saksi-saksi untuk mengungkap penyebab ledakan. 

“Saksi - saksi belum kita periksa. Sudah kita panggil tapi belum datang,” pungkasnya.