Pilkada 2024, BSSN Ingatkan Bahaya Serangan Ransomware
- Viva.com
Surabaya, VIVA Jatim – Ajang pesta demokrasi lima tahunan, yakni Pilkada Serentak 2024 akan segera tiba. Berbagai potensi ancaman perlu diantisipasi agar berjalan aman, damai, dan kondusif.
Salah satu yang menjadi potensi ancaman berbahaya adalah serangan ransomware dalam gelaran Pilkada 2024. Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian.
"Pilkada kan seperti yang kita alami beberapa kali selama ini adalah terutama ancaman ransomware," katanya, dikutip dari VIVA, Jumat, 8 November 2024.
Hinsa menjelaskan, serangan ransomware dengan berbagai bentuk bisa berdampak pada pertahanan siber negara. Dia menyebut, ransomware tidak hanya bisa mencuri maupun menghilangkan data.
"Bisa dia men-take down atau dia bisa mencuri data. Dan juga yang tidak kalah pentingnya kadang-kadang dia menyandera dan defacement, web defacement itu tampilannya jadi berubah," ujarnya.
Untuk diketahui, sejumlah layanan publik pada Kamis, 20 Juni 2024 sempat mengalami kendala akibat adanya gangguan pada PDNS 2. Salah satu layanan yang sangat terdampak ialah sistem Autogate milik Ditjen Imigrasi yang membuat mobilitas masyarakat terganggu.
Setelah ditelusuri didapatkan fakta bahwa PDNS 2 mengalami serangan siber berupa ransomware bernama Brain Cipher sebuah varian baru dari ransomware Lockbit 3.0.
"Insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama brain cipher ransomware. Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware lock bit 3.0," kata Hinsa di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin, 24 Juni 2024.
Hinsa mengatakan bahwa server PDN yang terkena ransomware itu berada di Surabaya. "Yang mengalami insiden ini adalah pusat data sementara yang ada di Surabaya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Kepala BSSN Sebut Serangan Ransomware Jadi Ancaman Utama di Pilkada 2024