Jadi Alternatif, Pupuk Organik Diserbu Petani di Desa Wonanti Trenggalek
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Kelangkaan pupuk masih menjadi isu yang terus bergulir di kalangan petani. Akibatnya banyak dari mereka yang beralih ke Pupuk Organik Cair (POC). Sebanyak 100 petani antri di Sekretariat Gapoktan Sedono Makmur, Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini mengungkapkan agar pendampingan petani organik ini dilakukan lebih optimal. Karena penggandaan bahan organik c. Terlebih, saat ini petani dihadapkan pada permasalahan kelangkaan pupuk. Tak hanya langka, keberadaannya juga mahal.
"Alhamdulillah untuk Kabupaten Trenggalek mendapat apresiasi khusus dari Pemerintah Pusat karena menggalakkan pupuk organik tidak terbatas hanya momen-momen tertentu," ungkap Novita Hardini, Kamis 22 Desember 2022.
Ia menyebutkan, penggunaan pupuk dan pestisida organik yang dilakukan Gapoktan Sedono Makmur, jauh lebih murah daripada pupuk di pasaran lainnya. Sebab, petani diajak membuat pupuk dan pestisida sendiri dengan memanfaatkan sampah organik yang ada di sekitar.
Dilakukan sejak tahun 2015 silam, pihaknya mendampingi mulai dari management pupuk organik yang lebih profesional ke depan. Hingga dengan pendampingan petani agar bisa optimal mulai dari hulu sampai hilir.
"Mulai dari standar gabah yang harus dihasilkan sampai dengan kepastian pembelian di setiap hasil pertaniannya petani," paparnya.
Menurut Istri Bupati Trenggalek ini, merupakan tanggungjawab dan otoritas pemerintah untuk bisa memastikan ketersediaan pangan petani yang ada di Kabupaten Trenggalek. Dengan begitu kedaulatan pangan bisa terjamin.
Novita berharap, bisa ekspor beras ke kabupaten-kabupaten tetangga atau beberapa kota lain. Termasuk, kedepan ketahanan pangan perlu pendampingan secara terus menerus.
"Ke depan saya harapkan perempuan-perempuan tidak malu mengakui dirinya adalah petani, tandasnya.