Guru dan Murid Lakukan Doa Bersama untuk Korban Pembunuhan di Kediri

Doa bersama untuk korban pembunuhan
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Kediri, VIVA Jatim – Salah satu korban pembunuhan di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Agus Komarudin (41) merupakan Guru SDN 1 Babadan Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Seluruh keluarga besar sekolah menggelar doa bersama.

DPRD Jatim Dorong Pembangunan Embung untuk Atasi Banjir dan Kekeringan

Suasana berlangsung khidmat. Selain mendoakan almarhum Agus Komarudin, mereka juga mendoakan arwah para guru yang pernah mengajar di sekolah tersebut. 

Kepala Sekolah SDN 1 Babadan, Putut Retno Utomo mengungkapkan doa bersama ini sebagai bentuk rasa kehilangan atas kepergian almarhum Agus Komarudin. Sekaligus mendoakan tenaga pengajar yang sudah mengajar di sekolah ini.

Cek Prakiraan Cuaca Hari Ini di Kabupaten/Kota di Jatim Selasa 12 Agustus 2025

"Kegiatan ini untuk mendoakan almarhum dan terutama orang-orang yang pernah mengajar di lembaga kami disini. Mohon maaf tidak sampai purna, semoga arwahnya diterima Alla swt dan mendapat tempat terbaik," ujar Putut Retno Utomo, Senin, 9 Desember 2024.

Ia mengaku, sosok Pak Agus adalah orang yang baik, penyabar, dan supel. Apabila mendapat tugas dari sekolah, beliau langsung mengerjakan. Termasuk bila sesama guru yang mendapatkan tugas dari Dinas Pendidikan, ia tak segan ikut membantu.

Dua Terdakwa Kasus Tewasnya Pesilat di Mojokerto Usai Sabung Dituntut 2 dan 6 Tahun Penjara

"Pun juga bila bapak ibu mendapat tugas dari dinas, Pak Agus mau membantu  itu dengan ikhlas," ulasnya.

Putut menambahkan, almarhum 2 anak itu baru mengajar tahun 2023 karena masuk dalam PPPK. Meski baru, anak-anak sangat menyukai cara mengajar almarhum.

"Baru 2023 mulai mengajar. Pak agus sosok dekat dengan anak-anak dan murid sangat menyukai cara mengajarnya," paparnya 

Ia berharap kejadian ini adalah terakhir kali. Karena pihak sekolah sangat kehilangan tenaga pendidik yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.

Sementara salah satu siswi kelas 4, Alyura Amalia Putri mengaku sangat kehilangan almarhum. Guru yang memiliki dedikasi tinggi, selain penyabar juga sangat mudah memberikan keluasaan kepada murid untuk bertanya.

"Waktu mengajar beliau baik. Sering ada tugas kalau yang sulit itu bisa ditanyakan," ujarnya.

Siswi yang masih berusia 10 tahun ini tak lupa mendoakan almarhum supaya ditempatkan sisi Tuhan di tempat terbaik. Serta anak-anak selalu merindukan sosok almarhum.

"Kami mendoakan, berdoa di dalam hati untuk beliau," tutupnya.