Balita Terseret Arus Selokan, Wali Kota Eri Cahyadi: Ortunya di Malaysia
- Humas Pemkot Surabaya
Surabaya, VIVA Jatim –Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga balita berusia tiga tahun yang menjadi korban hanyut di saluran Jalan Babatan Wiyung, Surabaya. Ungkapan duka disampaikan saat kunjungan ke Kamar Jenazah RSUD Dr. Soetomo pada Jumat 27 Desember 2024.
Jenazah balita tersebut ditemukan oleh tim gabungan setelah pencarian selama empat hari, sejak Selasa 24 Desember 2024.. Dalam kunjungannya, Wali Kota Eri didampingi oleh Kapolrestabes Kota Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, serta Direktur RSUD Dr. Soetomo, Prof. Cita Rosita Sigit Prakoeswa.
Wali Kota Eri memastikan Pemerintah Kota Surabaya memfasilitasi pemulangan jenazah korban ke rumah duka di Pasuruan. Balita tersebut merupakan warga Pasuruan yang diasuh oleh kerabatnya di Surabaya karena kedua orang tuanya bekerja sebagai tenaga kerja di Malaysia.
“Balita laki-laki ini adalah warga Pasuruan. Orang tuanya bekerja di Malaysia sehingga diasuh oleh kerabat di Surabaya. Musibah ini terjadi pada 24 Desember lalu. Alhamdulillah jenazah sudah ditemukan, dan keluarga meminta untuk memulangkan korban ke Pasuruan untuk dimakamkan,” ujar Wali Kota Eri.
Pemkot Surabaya menyediakan ambulans untuk mengantar jenazah ke Pasuruan, sementara proses administrasi dibantu oleh RSUD Dr. Soetomo. Selain itu, pengawalan juga diberikan oleh Polrestabes Surabaya untuk mempercepat perjalanan.
“Terima kasih kepada Prof. Cita dari RSUD Dr. Soetomo yang membantu mempercepat administrasi, dan Pak Kapolrestabes yang menyediakan pengawalan. Kami pastikan jenazah bisa segera sampai di Pasuruan dan dimakamkan oleh keluarga,” tambahnya.
Wali Kota Eri turut menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban, terutama kedua orang tua yang sedang berada di Malaysia.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Ini adalah musibah yang merupakan bagian dari takdir Allah SWT. Orang tua korban sudah diberitahu oleh pihak keluarga, namun tidak bisa hadir karena berada di Malaysia. InsyaAllah mereka sudah mengikhlaskan kepergian putranya,” ucapnya.
Wali Kota Eri juga berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua orang tua di Surabaya. Ia mengimbau agar anak-anak, khususnya balita, selalu diawasi, terutama saat cuaca ekstrem yang melanda Surabaya saat ini.
“Saya mohon kepada orang tua agar selalu menjaga putra-putrinya, terutama di musim hujan seperti sekarang. Anak-anak harus diawasi saat bermain atau beraktivitas, karena mereka belum memahami bahaya yang mengintai,” pesan Wali Kota Eri.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa pencarian balita yang hanyut melibatkan 80 personel dari berbagai instansi selama empat hari. Pada hari terakhir, pencarian difokuskan di tiga titik utama: Jembatan Royal Residence, Jembatan Sungai Makmur, dan SMPN 34.
“Korban ditemukan pada pukul 14.00 WIB. Proses pencarian dibantu oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) dengan mengurai eceng gondok. Warga di atas jembatan melihat jasad korban dan segera melaporkan kepada tim pencarian yang langsung mengevakuasi korban,” ujar Agus Hebi.