Langkah Mitigasi Jatim Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Pangdam V Ingatkan Kewaspadaan

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin.
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Panglima Kodam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang sering terjadi selama musim penghujan. Hal ini disampaikan usai bertemu dengan pimpinan media Jawa Timur di Makodam V Brawijaya, Surabaya, pada Jumat 27 Desember 2024.

Momen Mayjen TNI Rudy Saladin Sambut Bangga Satgas Yonarhanud 8 dari Tugas di Perbatasan

"Masyarakat perlu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) harus diantisipasi dengan baik," ujar Mayjen TNI Rudy Saladin.

Pangdam V Brawijaya menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah mitigasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Polda Jatim untuk meminimalkan dampak bencana terhadap masyarakat.

Pesan Pangdam V/Brawijaya Mayjen Rudy ke Prajurit Jelang Pilkada: Netralitas Harga Mati

"Kami yakin dengan dukungan semua pihak, berbagai potensi bencana dapat diantisipasi dengan efektif," tambahnya.

Selain itu, Mayjen TNI Rudy Saladin juga mengingatkan semua pihak untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama perayaan Tahun Baru 2025 agar masyarakat dapat merayakannya dengan aman dan nyaman.

Pj Gubernur Jatim Siap Bersinergi dengan Pangdam V/Brawijaya Baru

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Selasa (17/12/2024).

Dalam rakor tersebut, dilakukan penyerahan bantuan dana siap pakai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Pemprov Jatim, Kodam V Brawijaya, dan Polda Jatim. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Kepala BNPB bersama Pj Gubernur Jawa Timur dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Selain itu, dukungan operasional juga diberikan kepada para bupati dan wali kota di Jawa Timur.

Pj Gubernur Adhy Karyono menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, khususnya pada musim penghujan yang bersamaan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

"Sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan, termasuk rapat koordinasi, surat imbauan Gubernur kepada kabupaten/kota untuk menetapkan status siaga darurat bencana meteorologi, serta dikeluarkannya SK Gubernur," ujar Adhy.

Pemprov Jawa Timur juga mendirikan posko siaga bencana hidrometeorologi, mengadakan apel siaga dan gelar peralatan, serta memastikan berfungsinya sistem peringatan dini (Early Warning System). Dukungan logistik dan peralatan telah disalurkan ke berbagai kabupaten/kota.

Dalam menangani bencana banjir yang saat ini melanda sejumlah wilayah, Pj Gubernur menekankan pentingnya evakuasi kelompok rentan, pengelolaan pengungsian oleh Dinas Sosial, BNPB, BPBD, dan instansi terkait, serta manajemen mitigasi bencana yang efektif.

"Sejak 1 Januari hingga 16 Desember 2024, Jawa Timur telah mengalami 370 kejadian bencana. Khusus periode hidrometeorologi basah dari 1 November hingga 17 Desember, tercatat 62 kejadian dengan kategori sedang hingga berat," jelasnya.

Bencana ini telah berdampak pada 26 kabupaten/kota, 88 kecamatan, dan 197 desa, mengakibatkan 3 korban meninggal, 1 orang luka berat, 6 orang luka ringan, serta kerusakan infrastruktur di beberapa daerah.