Kisah Aipda Yuniar, Polwan Nganjuk Pendamping Penjual Bawang Goreng

Aipda Afida Yuniar Safitri saat memberikan pelatihan UMKM
Sumber :
  • Romza Gawat/ Viva Jatim

Jatim –Aipda Afida Yuniar Safitri merupakan salah satu anggota Polisi Wanita (Polwan) yang patut menjadi inspirasi. Bhabinkamtibmas Polres Nganjuk ini sejak 2017 memberikan pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bawang goreng dalam mengembangkan usahanya.

Pj Gubernur Jatim Tanggapi Polemik Warung Madura di Bali : Ekonomi Sekarang 24 Jam

Selain penjual bawang goreng, Yuniar juga memberikan pendampingan dan pelatihan pemasaran digital untuk ibu-ibu dan warga Nganjuk yang ingin mempromosikan produk jualannya.

"Kegiatan yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas Aipda Yuniar adalah bentuk dari Polri mendukung pemberdayaan ekonomi sekaligus untuk membangkitkan UMKM yang terpukul karena pandemi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah.

Pemprov Jatim Target Deviden Bank UMKM Naik 200 Persen

Nurul menuturkan, apa yang dilakukan Aipda Yuniar awalnya dikarenakan keprihatinannya melihat nasib petani bawang di wilayah kerjanya.

Petani bawang, kata Nurul, hanya menjual hasil panen ke tengkulak yang kemudian memasarkannya ke daerah lain. Padahal banyak warga di sana yang mampu menghasilkan bawang goreng dengan kualitas yang baik.

Adventure Land Romokalisari Surabaya Diminati Pelancong, Omzet Pedagang Capai Jutaan Rupiah

"Aipda Yuniar bersama koleganya Bripka Agung pun mengadakan pelatihan agar masyarakat mengerti bagaimana memasarkan produk warga," ujarnya.

Dengan pelatihan yang dilakukan, Yuniar dapat mengubah maindset warga yang di mana selama ini menggoreng bawang untuk kebutuhan sendiri, menjadi pelaku UMKM bawang goreng sehingga bisa mengangkat perekonomian warga Nganjuk.

"Hal ini menjadi wujud nyata Polri yang berkontribusi dalam program pemerintah yakni pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta mendukung harapan Presiden Jokowi agar Indonesia tak hanya menjadi penonton masifnya perkembangan ekonomi digital, tapi ikut juga membanjiri market place dengan produk lokal atau UMKM," tandasnya.