8.394 Karyawan di Jawa Timur Terdampak PHK, Nganjuk dan Pasuruan Tertinggi
- Viva.co.id
Surabaya, VIVA Jatim –Selama tahun 2024, sebanyak 8.394 karyawan di Jawa Timur (Jatim) harus kehilangan pekerjaan akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Data ini mencakup 21 daerah dari total 38 kabupaten/kota di provinsi tersebut.
"Daerah dengan jumlah PHK tertinggi adalah Kabupaten Nganjuk, di mana 1.851 pekerja terkena dampak," ujar Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto, dilansir dalam keterangan pers di Surabaya, Minggu 19 Januari 2025.
Berikut adalah rincian lima daerah dengan jumlah PHK tertinggi di Jawa Timur, berdasarkan data dari Disnakertrans Jatim:
1. Kabupaten Nganjuk: 1.851 pekerja terkena PHK
- Sektor industri dan dasar kimia mendominasi dengan 1.796 orang.
- Sisanya berasal dari sektor pertanian/perikanan (44 orang), perdagangan/jasa/investasi (5 orang), dan keuangan (6 orang).
2. Kabupaten Pasuruan: 1.338 pekerja terkena PHK
- Sebagian besar berasal dari sektor industri dan dasar kimia (1.213 orang).
- Sektor lainnya, seperti perdagangan/jasa/investasi (114 orang) dan infrastruktur/utilitas/transportasi (10 orang), juga terkena dampak.
3. Kabupaten Gresik: 1.206 pekerja terkena PHK
- Sektor industri dan dasar kimia menyumbang angka tertinggi dengan 1.144 orang.
- Sektor lainnya termasuk perdagangan/jasa/investasi (21 orang) dan sektor lain-lain (40 orang).
4. Kabupaten Malang: 850 pekerja terkena PHK
- Hampir seluruhnya berasal dari sektor industri dan dasar kimia (847 orang), dengan tambahan kecil dari sektor keuangan (3 orang).
5. Kabupaten Kediri: 608 pekerja terkena PHK
- Sektor perdagangan/jasa/investasi menjadi sektor dominan (468 orang), diikuti sektor industri dan dasar kimia (121 orang) dan keuangan (17 orang).
Penyebab Utama PHK di Jatim
Mayoritas PHK di Jawa Timur terjadi di daerah industri, terutama di sektor industri dan dasar kimia. Sigit Priyanto menjelaskan bahwa perubahan kebutuhan pasar global, efisiensi perusahaan, serta tantangan ekonomi menjadi penyebab utama gelombang PHK ini.
"Di Kabupaten Nganjuk, misalnya, sektor industri dan kimia mencatat 1.696 kasus PHK. Ini menunjukkan bahwa sektor industri masih menjadi yang paling rentan terhadap fluktuasi ekonomi," tambah Sigit.
Disnakertrans Jatim menyatakan akan terus bekerja sama dengan perusahaan dan stakeholder terkait untuk meminimalkan dampak PHK, termasuk melalui pelatihan kerja dan pembukaan lapangan kerja baru.
"Harapan kami, tidak hanya perusahaan dapat bangkit kembali, tetapi pekerja juga mendapatkan pelatihan dan peluang kerja baru di sektor yang berkembang," tutupnya.