Komdigi Batasi Gadget-Medsos Siswa, Orang Tua Murid di Gresik Respon Positif
- VIVA Jatim/Tofan Bram Kumara
Gresik, VIVA Jatim – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang mengatur pembatasan media sosial (Medsos) dan gawai (Gadget) bagi siswa sekolah mendapatkan respon positif dari orang tua siswa. Kebijakan ini agar siswa serius belajar dan terhindar dari konten negatif.
Sekretaris Dispendik Gresik Herawan Eka Kusuma menerangkan kebijakan membatasi penggunaan gadget mulai diterapkan bagi siswa siswi di seluruh jenjang sekolah. Baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menurutnya, penerapan kebijakan pembatasan gadget dan medsos bagi siswa siswi di lingkungan sekolah ini dilakukan melalui berbagai pertimbangan, salah satunya menciptakan suasana belajar yang kondusif.
“Pembatasan penerapan kebijakan gadget sudah diterapkan di sekolah-sekolah,” ucapnya, Senin, 20 Januari 2025.
Sementara itu, Mukhammad Junaidi salah satu orang tua siswa di SDN 242 Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik menilai penggunaan gadget bagi anak atau siswa hanya diperbolehkan di waktu-waktu tertentu.
Seperti untuk alat bantu mengakses informasi positif maupun konten konten atau materi-materi pembelajaran yang bagus bagi anak-anak.
“Sangat setuju, agar anak bisa banyak waktu belajar dan berinteraksi sosial. Jadi kebijakan pembatasan penggunaan gadget ini sangat positif,” katanya.
Ia menjelaskan susahnya membatasi anak dalam menggunakan gadget selama ini. Meski demikian ia tetap membatasi dan menerapkan waktu-waktu tertentu dalam penggunaan gadget, agar anak lebih banyak belajar dan berinteraksi sosial demi generasi penerus yang lebih baik.
“Tentu selama ini kami menerapkan pengawasan ketat terhadap anak terutama penggunaan gadget. Maka kami sangat mendukung kebijakan ini, agar akhlakul karimah dan karakter sosial mereka terbangun,” terang Junaidi.
Sebagai informasi, kebijakan itu diterapkan sebagai komitmen Komdigi dan Kementerian PPPA untuk meningkatkan kapasitas perempuan dan anak dalam memanfaatkan teknologi agar lebih tepat dan aman. Termasuk pembatasan penggunaan gadget terhadap anak-anak.