Empat Pelajar Mojokerto Meninggal Terseret Ombak, Pemprov Jatim Akan Evaluasi Kegiatan Outing Class

Pj Gubernur Jatim Bertakziah ke Keluarga Korban
Sumber :
  • Pemprov Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim-Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono akan mengevaluasi outing class agar peristiwa tenggelamnya pelajar SMP Negeri 7 Kota Mojokerto karena terseret ombak di Pantai Drini, Gunung Kidul tak terjadi lagi. Empat pelajar meninggal dalam persitiwa tersebut.

Pj Gubernur Jatim Tinjau Bencana Tanah Bergerak di Pasuruan, 176 Orang Diungsikan

Adhy bertakziah kepada keluarga empat pelajar yang meninggal terseret ombak Pantai Drini, Kamis, 30 Januari 2025. Bersama Pj Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah (PD) Provinsi Jatim terkait, Adhy secara langsung menyampaikan duka cita kepada orangtua dan keluarga korban.

"Pertama-tama, kami atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut prihatin dan turut berduka cita atas musibah ini. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujarnya.

Pemkot Mojokerto Perketat Aturan Outing Class Buntut Siswa Terseret Ombak Pantai Drini

Adhy juga berkesempatan mengikuti dzikir dan tahlil untuk mendoakan para korban. Selain dukungan moril, ia juga menyerahkan santunan berupa uang tunai sebesar Rp10 juta untuk masing-masing korban, paket sembako, serta tambahan Rp5 juta dari DPRD Jawa Timur.

Adhy punĀ akan melakukan evaluasi terhadap program-program seperti study tour maupun karyawisata atau outing class. Adapun hal yang menjadi perhatian ialah destinasi yang dituju harus dipastikan keamanannya terlebih kegiatan outing class ini dilakukan di musim penghujan.

Dua Siswa Mojokerto yang Selamat Usai Terseret Ombak Pantai Drini Kian Membaik

"Pertama, kita pastikan destinasi yang akan dituju betul-betul aman. Apalagi pada musim rawan bencana hidrometeorologi seperti ini yang punya potensi sangat besar, termasuk gelombang tinggi. Sehingga yang harus dilakukan adalah menghindari tempat-tempat wisata yang berisiko hidrometeorologi yang tinggi," ujarnya.

Menurut Adhy, program karyawisata pada dasarnya baik untuk perkembangan dan pendidikan siswa-siswi. Meski begitu, keamanan dan keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama. Pihak sekolah harus memastikan siswanya terjami keamanannya di tempat mereka bermain.

Halaman Selanjutnya
img_title