Pemkot Mojokerto Evaluasi Kegiatan Outing Class Pasca Insiden 13 Siswa Terseret Ombak di Pantai Drini
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim –Sebanyak 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, dalam kegiatan outing class yang diselenggarakan pada Selasa, 28 Januari 2025. Tiga di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara satu siswa masih dalam pencarian. Menanggapi kejadian ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto langsung melakukan evaluasi dan menghentikan sementara kegiatan outing class di seluruh sekolah.
Hal tersebut disampaikan oleh Pejabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto, Moch. Ali Kuncoro, dalam konferensi pers di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Pendidikan dan Kebudayaan) Kota Mojokerto pada Selasa, 28 Januari 2025.
“Hari ini juga kami memerintahkan kepada Sekertaris Daerag agar mengumpulkan seluruh kepala sekolah baik SD maupun SMP. Kegiatan outing class akan kita evaluasi dan kita hentikan sampai kita tahu betul apa yang sebenarnya terjadi pada hari ini,” katanya dihadapan sejumlah wartawan.
Ia menjelaskan, kegiatan outing class ini bertujuan menambah wawasan bagi para siswa di luar kelas. Penyelenggaranya adalah satuan pendidikan masing-masing.
“Tentu, saya pikir kegiatan ini sudah dimusyawarahkan di internal dan komite sekolah,” tandan Ali Kuncoro.
Menurut Ali kuncoro, outing class yang diselenggarakan oleh SMPN 7 Kota Mojokerto ini diikuti 257 siswa kelas 7 dan 8. Mereka berangkat dengab 5 bus dan didampingi 16 pedamping.
Rombongan tiba di Pantai Drini pada Selasa, 28 Januari 2025 pagi. 13 siswa dilaporkan terseret arus saat bermain jalur kapal, yang kebetulan di sekitar lokasi ada arus balik air laut atau rip current.