Mangkrak 9 Tahun, Pengolahan Limbah Tinja di Tulungagung Kembali Beroperasi
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
"Kita lakukan evaluasi, tanaman kita perbanyak juga. Air kita beri ikan sebagai tolak ukur sudah aman secara kesehatan sebelum dibuang ke sungai. Pun juga kita kasih enceng gondok untuk menyerap bakteri coli serta pohon bambu menangkap CO2," imbuhnya.
Disinggung keluhan warga, untuk kegiatan operasional akan dibatasi 1 hari hanya 6 truk. Ditambah lagi setiap hari Sabtu dan Minggu tidak ada operasional. Sebab tidak jauh dari lokasi IPLT ada wisata petik blimbing.
Tri Hariadi juga mengambangkan untuk sampling air yang diinginkan salah satu perwakilan warga pihaknya akan sangat terbuka. Siapa saja bisa melakukan, bahkan akan sangat membantu dari pemerintah mengukur kadar air dan akan terus diperbaiki.
"Kita punya konsultan, konsultan kita bergerak di bidang ini, apa yang kita lakukan sudah sesuai standar. Karena ada penelitian dan sebagainya dan ini diuji coba sehingga hasil dihasilkan benar benar sesuai apa yang kita minta," tandasnya.
Sementara salah satu warga yang menolak, Mulyono meminta nanti terbuka jika sudah beroperasi. Pihaknya meminta agar diperbolehkan mengambil sampel di masing-masing tahapan instalasi IPLT.
Ia bersama warga yang lain sudah bersepakat bahwa patungan mengambil sampel kemudian diberikan pihak kedua untuk diteliti lebih lanjut.
"Mohon saya diizinkan mengambil sampel untuk kami bawa ke sukovindo. Menandung apa masyarakat apa biar tahu. Kalau bau, masyarakat menolak. Intinya masyarakat belum menerima," ujar Mulyono.