Belajar Otodidak, Segini Keuntungan Pasutri Jadi Produsen Miras Bermerek Impor Palsu di Mojokerto
- Viva Jatim/Luthfi
"Botol ini dipasangi segel dengan cara mencelupkan tutup berplastik segel ke air mendidih," beber Siko.
Tersangka Agung Sumartono mengaku baru mulai memproduksi miras oplosan 6 bulan lalu. Ia belajar membuat miras dengan mencampur bahan-bahan tertentu secara otodidak dari Youtube.
Untuk mendongkrak penjualan, miras oplosan tersebut dikemas dalam botol bekas merek terkenal. Agung mengaku mendapatkan botol miras bekas dari restoran dan cafe di marketplace Facebook. Harga satu botol bekas dibanderol Rp 20-30 ribu.
Dari bissnis ilegal ini, Agung dan Yuliani mendapat keuntung lumayan besar. Dalam sepakan, Agus dan Yuli mampu memproduksi satu karton yang terdiri dari 12 botol. Dalam sepakan, ia menyebut hanya mampu memproduksi 1 karton miras bermerk impor berisi 12 botol.
Harga setiap botol miras palsu ini dijual Rp 100 ribu. Dari hasil penjualan itu. “(Untung) Rp 20-25 ribu per botol,” tandasnya.
Miras bermerek impor yang harganya jauh dari aslinya ini dijual teman-temannya. Yuliani turut membantu pemasaran dan penjualan dengan mengirim foto ke nomor kenalan melalui aplikasi WhastApp.
“(Dijual kemana?) ke teman-teman saja,” ujar Agung.