Meneguhkan Peran Santri dalam Menangkal Paham Radikalisme

Moh Faiq bersama BNPT RI
Sumber :
  • Istimewa

Melalui penguatan ideologi Islam Ahlussunnah wal jamaah ini, lanjut Faiq, diharapkan bisa memberikan pemahaman bagi anak muda bahwa Islam sesungguhnya sangat menjunjung tinggi toleransi, memiliki prinsip yang berkeadilan, serta menerima bahwa Pancasila dapat dijadikan pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara. 

HPN 2025, PWI Tulungagung: Momen Tingkatkan Kapasitas dan Integritas

"Karena, jika penguatan ideologi ini terus dilakukan, maka perlahan paham radikalisme terorisme akan menghilang. Sementara itu, kami akan terus mendukung upaya-upaya BNPT-RI dan siap bersinergi dalam memerangi paham radikalisme terorisme tersebut," ungkapnya.. 

Kepala Subdirektorat Kontra Propaganda Hendro Wicaksono, S.H., M.Krim menyambut baik kedatangan salah satu alumni Pondok Pesantren Annuqayah tersebut. Dirinya mengatakan bahwa santri dapat berperan aktif dalam memperkuat ideologi dengan membangun kontra narasi melalui tulisan-tulisan. 

Percepat UHC, Program New Pesiar Siapkan 47 Agen Desa di Tulungagung

"Karena terkait pencegahan paham radikalisme di Indonesia, kami telah melakukan kegiatan kontra radikalisasi yang terdiri dari kontra ideologi, kontra propaganda, dan kontra narasi. Di dalam kontra narasi, kami menyebar tulisan-tulisan melalui Pusat Media Damai (PMD) yang ujung tombaknya adalah Duta Damai dan Duta Damai Santri," terangnya.

Melalui program tersebut, terang Bapak Hendro sapaan akrabnya, teman-teman santri diberdayakan untuk membuat tulisan dan didorong untuk membuat kegiatan-kegiatan yang dapat menangkal paham radikalisme di masyarakat.

Ramai Mural 'Adili Jokowi' di Surabaya, Pemkot Turun Tangan

"Jadi kami, terbuka untuk pesantren, namun terkait kegiatan-kegiatannya ke depan perlu kami rumuskan kembali, setelah ada kebijakan dari pemerintah yang sekarang ini," tutupnya.