Teganya Ayah Tiri di Mojokerto Aniaya Bocah SD hingga Babak Belur
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Usai diberikan penanganan medis, korban hendak dibawa ke sekolah kembali. Guru yang mengatarkannya kembali mendapati luka memar di bagian punggung korban ketika sampai di parkiran puskesmas.
“Saudaranya telepon mau lapor polisi, selagi ada bukti. Juga minta video rekaman pengakuannya korban,” bebernya.
Menurut dia, dugaan penganiayaan korban oleh ayah tirinya telah diketahui sejak lama oleh pihak sekolah. Bahkan, Pemerintah Desa tempat tinggal korban pun sudah mengetahui.
“Kami tidak bisa bertindak kalau tidak ada bukti, sudah lama konsultasi kepada pihak pemdas, tapi belum ada solusi,” kata Ratna.
Kepala Sekolah tempat korban sekolah, Abdul Sholeh menambahkan, korban mengaku berulang kali dianiaya ayah tirinya dengan cara dipukul pakai kayu. Selain di kepala, didapati luka lebam dan gosong di bagian punggung korban
“Luka lain ada di belakang bagian punggung-punggung dan gosong gosong karena dicambuk rantai. Terus bagian kaki diiajk pakai batako, terus disulut rokok. Awalnya dikira alergi ternyata, bukan alergi tapi disulut rokok,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, pihaknya menerima laporan dari para guru jika penganiayaan itu telah berlansung sejak 3 bulan lalu. Namun, saat ditanya oleh gurunga korban selalu menutupi.