Material Longsor Masih Tutup Jalur Mojokerto-Batu Via Cangar, Pembersihan Tunggu Evaluasi

Material Longsor di Cangar Mojokerto
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah

Mojokerto, VIVA Jatim- Jalur alternatif Mojokerto-Batu via Cangar masih tertutup material longsor. Pembersihan menunggu hasil evaluasi dari UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.

Pemprov Jatim Segera Bangun Hunian Tetap Warga Terdampak Longsor Trenggalek

Kepala UPT Tahura Raden Soerjo Ahmad Wahyudi mengatakan, lokasi kejadian tanah longsor di jalur Pacet-Cangar ini medannya curam. Di samping itu kontur tanahnnya juga labil.

Sehingga, pihaknya harus mengggelar evaluasi dan kajian lebih dulu terkait lokasi bencana tanah longsor tersebut. Hal itu dilakukan demi keamanan petugas.

6 Korban Longsor Trenggalek Belum Ditemukan, 4 Anjing Pelacak Dikerahkan

“Untuk akvitas pembersihan yang menutup jalan, kami akan melakukan evaluasi terhadap lokasi kejadian tanah longsor. Hasilnya manti kami akan menginformasikan kepada DPUPR dan pihak terkait. Evaluasi hari ini kita harapkan selesai,” katanya kepada wartawan, Jumat, 4 April 2025.

Permukaan jalan aspal di lokasi kejadian hingga saat ini masih tertimbun material tanah longsor berupa lumpur, bebatuan, dan pohon yang turut terseret. Panjang jalan yang tertimbun tanah longsor kurang lebih mencapai 50 meter.

Hujan Deras, Tembok Rumah Jebol Akiibat Longsor di Tulungagung

Menurut Wahyudi, material longsor itu terjun dari tebing dengan ketinggian yang juga mencapai 50 meter. Pihaknya belum bisa memastikan pemicu longsor ini. Hanya saja, area longsor merupakan vegetasi alami dan terdapat aliran sungai di sekitar lokasi.

“(Pemicu longsor) elum bisa dipastikan. Memang ada aliran sungai, tapi kita evaluasi dulu. (Area longsor) Itu vegetasi alami,” ungkapnya.

Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto menambahkan, pembersihan material longsor belum bisa dilakukan juga karena mempertimbangkan cuaca. Di amana berpotensi terjadi bencana longsor dan pohon tumbang kembali.

“Informasi dari teman-teman Perhutani curah hujan tinggi. Sehingga kita butuh informasi dari BMKG terkait cuaca untuk kita pastikan pelaksanaan pembersihan,” katanya.

Ia akan segera menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan Pemkab Mojokerto dan Pemerintah Provinsi serta instansi terkait. Rakor itu salah satunya membahas langkah-langkah pembersihan material longsor.

“Kita pastikan bagaimana kontur tanahnya, kondisi aliran sungai di atas, apakah berdampak pada tanah dibawah, memastikan kondisi pohon. Dan keempat, tentunya evaluasi cuaca dari BMKG,” papar Irham.

Ia menegaskan, terpenting dalam upaya ini tak lain adalah keselamatan pengguna jalan dam pelaksana pembersihan meterial longsor.

“Keselamatan yang utama. Yang terpenting adalah meniadakan korban jiwa selanjutnya,” pungkas Irham.