DPR Dorong Penguatan Ekosistem BUMN di Sektor Perkebunan dan Kehutanan
- Istimewa
Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menyampaikan bahwa target produksi gula tahun 2025 mencapai 1,01 juta ton, dengan produktivitas tebu rata-rata sebesar 73,24 ton per hektar. Untuk mewujudkan target tersebut, SGN menjalankan berbagai program strategis mulai dari percepatan bongkar ratoon, penataan organisasi petani tebu, digitalisasi ekosistem tebu rakyat, hingga pelepasan varietas unggul baru.
Selain itu, SGN juga meluncurkan program inkubasi “Agripreneur Tebu” sebagai bagian dari penguatan kapasitas petani dan regenerasi pelaku usaha sektor tebu.
“SGN juga melakukan kolaborasi salah satunya dengan pihak Perhutani melalui program Agroforestry untuk penambahan luas areal tanam tebu," tambah Mahmudi.
Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Erma Rini, mengapresiasi capaian dan transformasi yang telah dilakukan oleh PTPN Group. Ia menekankan pentingnya kesinambungan inovasi dalam pengembangan industri berbasis komoditas perkebunan, terutama untuk menunjang energi baru terbarukan.
“Kami mendukung penuh langkah PTPN dalam mengembangkan bioetanol dari tebu serta diversifikasi produk sawit menjadi biogas, bioenergy, biodiesel, hingga sustainable aviation fuel (SAF). Ini adalah masa depan industri hijau yang harus kita bangun bersama,” ungkap Anggia.
Seluruh arah kebijakan tersebut telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) 2025–2029, yang berfokus pada digital sustainability and growth. Komisi VI DPR RI berharap agar upaya ini mampu mempercepat terwujudnya kemandirian pangan nasional, khususnya swasembada gula, dan secara bertahap menghentikan ketergantungan terhadap impor.
Di akhir kegiatan, Komisi VI menegaskan pentingnya konsistensi dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), baik di lingkungan internal perusahaan maupun eksternal, guna menciptakan tata kelola yang akuntabel dan berdaya saing global.