DPR Dorong Penguatan Ekosistem BUMN di Sektor Perkebunan dan Kehutanan

Kunjungan Reses DPR RI
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim-Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendorong penguatan ekosistem Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perkebunan dan kehutanan. DPR menginginkan BUMN tak hanya memberikan kontribusi terhadap negara tetapi juga kesejahteraan masyarakat.

Airnav Dorong Terciptanya Komunikasi Inovatif dengan Memanfaatkan AI

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Eko Hendro Purnomo mengatakan DPR ingin memastikan kebijakan dan pengelolaan anggaran dilakukan secara efektif dan efisien dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan reses ke Kantor PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) di Surabaya, Rabu, 9 April 2025. Hadir dalam kesempatan ini jajaran manajemen PTPN Group yang terdiri dari PTPN III Holding, PT SGN, PTPN IV PalmCo, dan PTPN I SupportingCo.

Rosan Sebut Prinsip 3 K harus Diterapkan di Danantara jika Indonesia ingin Menjadi Negara Mandiri

“Ekosistem BUMN adalah mitra strategis negara dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Eko.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani, mengeklaim bahwa transformasi besar yang dilakukan PTPN Group telah menunjukkan hasil signifikan. Transformasi ini dilakukan melalui integrasi struktur menjadi entitas holding dan tiga subholding sebagaimana tertuang dalam Permenko No. 21 Tahun 2022 dan Perpres No. 40 Tahun 2023.

Bertemu Gubernur Khofifah, PT SGN Tegaskan Komitmen Dukung Swasembada Gula Konsumsi Nasional 2027

“Tahun 2024, PTPN Group berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 3,26 triliun, dengan komoditas utama seperti sawit dan tebu menjadi penyumbang keuntungan terbesar,” jelas Ghani.

Komitmen PTPN dalam mendukung program Swasembada Gula Konsumsi 2027 juga menjadi sorotan. Saat ini, PT SGN mengelola empat dari sepuluh pabrik gula dengan rendemen tertinggi di Indonesia, yaitu PG Modjopanggoong, PG Pradjekan, PG Ngadiredjo, dan PG Wonolangan.

Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menyampaikan bahwa target produksi gula tahun 2025 mencapai 1,01 juta ton, dengan produktivitas tebu rata-rata sebesar 73,24 ton per hektar. Untuk mewujudkan target tersebut, SGN menjalankan berbagai program strategis mulai dari percepatan bongkar ratoon, penataan organisasi petani tebu, digitalisasi ekosistem tebu rakyat, hingga pelepasan varietas unggul baru.

Selain itu, SGN juga meluncurkan program inkubasi “Agripreneur Tebu” sebagai bagian dari penguatan kapasitas petani dan regenerasi pelaku usaha sektor tebu.

“SGN juga melakukan kolaborasi salah satunya dengan pihak Perhutani melalui program Agroforestry untuk penambahan luas areal tanam tebu," tambah Mahmudi.

Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Erma Rini, mengapresiasi capaian dan transformasi yang telah dilakukan oleh PTPN Group. Ia menekankan pentingnya kesinambungan inovasi dalam pengembangan industri berbasis komoditas perkebunan, terutama untuk menunjang energi baru terbarukan.

“Kami mendukung penuh langkah PTPN dalam mengembangkan bioetanol dari tebu serta diversifikasi produk sawit menjadi biogas, bioenergy, biodiesel, hingga sustainable aviation fuel (SAF). Ini adalah masa depan industri hijau yang harus kita bangun bersama,” ungkap Anggia.

Seluruh arah kebijakan tersebut telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) 2025–2029, yang berfokus pada digital sustainability and growth. Komisi VI DPR RI berharap agar upaya ini mampu mempercepat terwujudnya kemandirian pangan nasional, khususnya swasembada gula, dan secara bertahap menghentikan ketergantungan terhadap impor.

Di akhir kegiatan, Komisi VI menegaskan pentingnya konsistensi dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), baik di lingkungan internal perusahaan maupun eksternal, guna menciptakan tata kelola yang akuntabel dan berdaya saing global.