Ini Penampakan Hasil Ekskavasi Candi Brahu di Mojokerto Selama Dua Pekan
- Viva Jatim/Luthfi
Kelanjutan struktur ini belum ditemukan. Ichwan memastikan temuan ini tidak menyambung dengan struktur penyekat area suci Candi Brahu.
Tim ekskavasi turut menemukan sejumlah temuan lepas. Mulai dari artefak kereweng dan keramik kuno tanpa corak alias polos, periuk, kendi dan maron. Kepingan gerabah ini, kata Ichwan, diduga berasal dari zaman Mpu Sindok hingga Majapahit
"Dari sisi pemanfaatan, (Candi Brahu) ada keberlanjutan dari zaman Mpu Sindok sampai Majapahit sebagai peribadatan," ujarnya.
Masih kata Ichwan, pihaknya belum bisa memastikan ekskavasi Candi Brahu ini dilanjutkan kembali. Sehingga, pihaknya merekomendasikan semua temuan struktur agar dilindungi dengan cungkup agar tidak rusak karena cuaca.
"Untuk sementara ini sebagai awal dulu, kami koordinasi dan konsultasi dengan pimpinan," tutup Ichwan.
Candi Brahu diduga merupakan candi tertua yang ada di wilayah Trowulan. Dasar dugaan ini adalah prasasti Alasantan yang ditemukan tidak jauh dari Candi Brahu.
Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Raja Mpu Sindok pada tahun 861 Saka atau 939 Masehi, diantara isinya menyebutkan nama sebuah bangunan suci yaitu Waharu atau Warahu. Nama inilah yang diduga sebagai asal nama Candi Brahu sekarang.