Pemkab Kediri Tangani 6 Ribu Anak Tidak Sekolah Setahun Terakhir

Anak sekolah di Kabupaten Kediri
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Kediri, VIVA Jatim – Anak tidak sekolah di Kabupaten Kediri terbilang tinggi. Pasalnya, Pemkab Kediri berhasil menangani dan mengembalikan setidaknya 6 ribu lebih anak tidak sekolah bisa kembali mengenyam bangku pendidikan.

Tak Ada Razia Bendera One Piece di Kediri, Mas Dhito: Itu Bentuk Kreativitas

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menerangkan bahwa capaian ini merupakan langkah nyata melalui beberapa langkah taktis yang dilakukan. 

Dikatakan bupati yang kerap disapa Mas Dhito melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mochamad Muhsin mengatakan penurunan angka anak tidak sekolah ini berangkat dari kerja keras bersama melalui berbagai sektor. 

Perkara 43 Napi Jatim yang Terima Amnesti Prabowo, Pembunuhan hingga Narkoba

"Sesuai data Dapodik memperlihatkan hampir 12 ribu anak tidak sekolah di tahun 2024 bisa ditekan sampai 5027 di awal Mei lalu. Sehingga kondisi ini menjadi salah satu konsern utama yang kerap disampaikan Mas Dhito," ujar Mochamad Muhsin, Senin, 16 Juni 2025.

Muhsin menerangkan beberapa program intervensi yang dilakukan yaitu home visit teacher award. Lalu kerjasama dengan pelaku seni seperti karawitan dan jaranan serta pemberian beasiswa.

Mas Dhito Dorong KDMP di Kediri Punya Fokus Usaha

"Termasuk di beberapa kegiatan kesenian, dikhususkan untuk mensosialisasikan agar anak tidak sekolah bisa agar bisa mengenyam pendidikan," ulasnya.

Muhsin memaparkan apabila menemukan anak-anak tidak sekolah saat pentas seni, tim dari Dinas Pendidikan Kediri bergerak langsung mendaftarkan kembali ke bangku sekolah. 

"Melalui perintah Mas Bup (Mas Dhito) supaya ada percepatan, kita minta guru-guru ikut bergerak ke lapangan. Mulai ke lingkungan sekitar yang terdeteksi tidak sekolah, putus sekolah, agar diminta kembali bersekolah," ujarnya.

Lebih lanjut, Muhsin membeberkan 5027 anak tidak sekolah berbagai latar belakang. Ada yang dari anak difabel sampai anak mondok yang tidak terdaftar di sekolah formal.

Untuk anak difabel, bupati yang gemar vespa ini menginstruksikan kebijakan supaya seluruh satuan pendidikan bisa memberikan akses kepada difabel. 

Ia menambahkan di Kediri sendiri sudah memiliki 270 sekolah membuka akses untuk difabel. Selain itu, Pemkab Kediri juga telah memberikan pelatihan untuk 300 guru sebagai pendamping anak berkebutuhan khusus.

Rencananya, tahun ini akan ada pendambahan 300 guru pendamping untuk mendapatkan pelatihan tersebut. 

Menjelang tahun ajaran baru 2025-2026 ini, Mas Dhito juga mewajibkan seluruh sekolah untuk memberikan ruang kepada anak-anak difabel. Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan akses pendidikan yang setara. 

"Melalui SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru), sekolah wajib menerima anak-anak berkebutuhan khusus," tambahnya. 

Dikatakannya Pemkab Kediri menaruh harapan dengan kembalinya anak bisa sekolah untuk merajut kembali mimpi anak-anak muda. Selanjutnya bisa berdampak untuk kesejahteraan keluarga. 

Sebagai informasi, di masa kepemimpinan Mas Dhito angka kemiskinan ekstrem ditargetkan bisa hilang di Kabupaten Kediri dalam 5 tahun kedepan. Cara yang dilakukan salah satunya yaitu menekan angka anak putus sekolah.