Trauma Berat Usai Diperkosa 3 Bocah SD, Ortu Siswi TK Mojokerto Minta Biaya Pengobatan Rp200 Juta
- Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
"Kalau kayak gini kan orangtua harus cari uang lagi. Sementara ini kita mengambil fasilitas dari TP2PA karena ada psikolog, anak ini sudah mulai temperamen. Kalau anak ini belum bisa pindah paling tidak pelaku ini pindah dulu lah, biar korban ini tenang," pungkasnya.
Seperti diketahui, nasib pilu dialami oleh bocah perempuan berusia 6 tahun di Mojokerto. Ia diduga diperkosa secara bergilir oleh tiga teman sepermainannya yang masih duduk di bangku SD.
Peristiwa pencabulan terjadi pada 7 Januari 2023. Awalnya, korban diajak oleh bocah yang merupakan tetangganya sendiri untuk bermain. Korban diajak ke sebuah rumah kosong. Di sanalah korban diperkosa secara bergantian.
Setelah itu, korban pulang ke rumahnya dengan kondisi baju kotor. Keesokan harinya, korban mengeluhkan ke sakitan saat buat air kecil. Namun korban tidak bercerita terkait kejadian yang menimpanya.
Orangtua korban baru mengetahui setelah salah satu teman korban menceritakan kepada pengasuhnya. Lalu pengasuh korban memberitahu orangtuanya.
Orangtua korban pun geram dan melaporkan ke Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Oleh Pemdes difasiltasi untuk mediasi dengan pihak keluarga tiga terduga pelaku.
Karena tidak ada titik temu, akhirya orangtua korban membuat visum dan melaporkan ke Polres Mojokerto pada 10 Januari 2023. Di sana, orangtua korban juga diarahkan ke P2TP2A untuk dilakukan pendampingan oleh psikolog.