Kadin Jatim dan Papua Barat Bangun Komitmen Peningkatan SDM dan Perdagangan
- Nur Faisal/Viva Jatim
"Sorong itu hampir mirip dengan Balikpapan. Yang juga tumbuh adalah pariwisatanya. Untuk itu, sangat penting menyiapkan SDM berkualitas agar bisa berkembang lebih pesat," kata Diar.
Terkait transaksi perdagangan yang terealisasi saat Misi Dagang dengan Papua Barat Daya, Ia mengatakan sangat bagus dengan total transaksi mencapai Rp246,162 miliar.
"Dari jumlah tersebut, Kadin Jatim menyumbang sekitar Rp 17,948 miliar, dengan perincian CV Gista Jaya untuk penjualan komoditas beras sebesar Rp 2,851 miliar, CV Nusantara Jaya Food untuk penjualan snack popcorn sebesar Rp 7,497 miliar dan Trusti Aksesoris untuk penjualan mukenah dan bordir Rp 7,6 miliar," katanya.
Diar juga menambahkan, sebenarnya potensi perdagangan daging sapi dan unggas juga cukup bagus, hanya saja ada kebijakan dari pemprov Papua Barat Daya yang membuat agak tersendat, yaitu adanya kuota penjualan yang ditentukan Pemprov PBD.
"Dari catatan kami, ternyata perdagangan antar provinsi di Papua Barat Daya ini ada pembatasan, khususnya komoditas karkas ayam. Birokrasi menjadi semakin panjang dan rumit karena ketika kami akan melakukan transaksi, maka harus mengurus ijin keluar terlebih dahulu di Dinas Peternakan Jatim dan Perizinan Satu Atap, setelah itu baru dikirim ke Pemprov PBD untuk mendapatkan kuota. Hampir menyamai perizinan ekspor," katanya.
Ia berharap, Pemprov Papua Barat Daya akan melakukan perbaikan sehingga kinerja perdagangan menjadi semakin lancar.
"Kita ini kan ada dalam satu kesatuan negara Indonesia. Harusnya bisa lebih simpel dan mudah," pungkas Diar.