Ketua PKC PMII Jawa Timur Ingatkan Kader Respon Politik Identitas

Ketua PKC PMII Jawa Timur
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Jatim Viva

JatimKetua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur, Baijuri mengungkapkan dalam memilih mitra strategis harus dalam proses keterlibatan yang sesuai dengan musyawarah mufakat dalam struktural. Dalam proses demokrasi salah satu yang harus direspon adalah politik identitas.

Perahu Rombongan PMII Terbalik Diterjang Ombak di Bawean, Satu Meninggal

"Terutama soal politik identitas itu yang harus direspon oleh sahabat-sahabat semua. Bagaimana keterbukaan dalam proses demokrasi itu PMII memiliki wacana tanding yang harus diaktualisasi," ujar Baijuri dalam sambutannya saat menghadiri Pelantikan PC PMII Tulungagung, Sabtu 28 Januari 2023.

Baijuri melanjutkan, bagaimana sahabat PMII menghadapi dan mengambil momentum pada persoalan isu sara, hoax supaya mampu memfilter dengan baik. Sehingga membuat sekiranya masyarakat berada pada proses ketentraman dan kedamaian dalam melakukan ruang-ruang demokrasi.

Khofifah Hadiri Resepsi Harlah PMII Ke-64 di Kediri, Ajak Mahasiswa Bangun Konsolidasi Programatik

Tidak hanya berhenti disitu, menurutnya, PMII harus menyoroti kemungkinan pada wilayah sistem yang masih oligarki di dalam sebuah pemerintahan. Pihaknya telah menganalisa dari beberapa Pemilihan Umum (Pemilu) sebelum-sebelumnya, ada penyokong dibalik Calon Presiden dan Wakil Presiden.

Dari situlah, Baijuri mengingatkan kepada kader PMII untuk dapat mengkaji baik dari sisi hubungan antar manusia (hablu minanas) maupun hubungan kepada alam. Sebab, tidak sedikit transaksi perpolitikan terjadi eksploistasi sumber daya alam (SDA) yang berimbas kepada masyarakat.

PMII Jatim Serukan Inisiatif Perdamaian Global di Momen Harlah ke-64

"Dalam proses ini sahabat yang berkeinginan dan berikhtiar menginginkan bahwa kita dituntut menjadi kader yang cerdas secara spiritual juga harus dilakoni melatih kecerdasan spiritual," terangnya.

Dirinya juga menyinggung proses pengamatan dan analisis kajian menyoal sistem Pemilu 2024 terbuka dan tertutup. Pihaknya lebih condong dan memilih ke wilayah basis sistem terbuka. Sebab, baginya antara legislatif dengan orang yang dipercayai rakyat, harus tidak ada batasan renggang jarak dan waktu dalam proses demokrasi. 

Halaman Selanjutnya
img_title