Orasi Kebangsaan: Gus Miftah Sebut Bibit Radikalisme Muncul Lewat Salah Pilih Guru
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
Pendakwah nyentrik ini mengungkapkan, kenapa Rasulullah SAW dulu mencintai tanah Arab, Tidak lain karena Nabi Muhammad lahir di Arab, besar di Arab, berjuang di Arab, hingga wafat serta dimakamkan di tanah Arab.
"Saya mencintai Indonesia, karena saya lahir di Indonesia. Besar di Indonesia, berjuang di Indonesia, cari makan minum di Indonesia. Dan saya besok mati dimakamkan di Indonesia, itulah alasan saya Kenapa kita mencintai Indonesia, sesimpel itu," paparnya.
Gus Miftah tidak serta merta condong kepada plat merah tanpa alasan, ia akan mengktritik pemerintah apabila salah, buktinya ia pernah mengkritik di Pemerintahan Joko Widodo yang saat itu mengeluarkan kebijakan Surat Keputusan Presiden tentang legalitas miras (minuman keras).
Mendapati peraturan tersebut, Gis Miftah tak tinggal diam. Ia mengumpulkan beberapa jurnalis untuk menggelar konferensi pers berkaitan penolakan tersebut. Alasan penceraman yang selalu menggunakan blangkon tersebut menolak karena dalam Al-Qur'an sudah jelas bahwa minuman keras mutlak haram untuk dikonsumsi maupun diperjualbelikan.
"Keharaman khamr dalam Al-Quran itu mutlak tidak bisa ditawar. Mohon izin minuman keras yang layak dikonsumsi hanya satu, es batu," ujarnya disambut riuah tawa hadirin.
Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta menggarisbawahi di Indonesia permasalahannya, jika sudah benci kepada pemimpin, ketika memberikan kritik tidak sopan.
Beliau mencontohkan isu penolakan kenaikan BBM di Gorontalo. Ada mahasiswa yang demo kemudian menghina Pak Jokowi dengan menyebut Pak Jokowi alat kelamin. Hal itu menurut Gus Miftah yang ditonjolkan bukan kritikan, melainkan kebencian.